
KUTIPAN – Ada satu agenda besar di Tanjungpinang yang siap digelar dan bikin banyak pihak deg-degan tapi juga semangat: Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) XI tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Ini bukan sekadar acara seremonial penuh ayat suci dan suara merdu para qari. Ini juga ajang yang diam-diam bisa jadi booster ekonomi lokal.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, kasih bocoran kalau persiapannya udah nyaris kelar. “Seluruh persiapan sudah dilakukan dengan sangat matang oleh OPD, tinggal finalisasi lewat gladi pembukaan nanti. Insyaallah pelaksanaan STQH akan berjalan lancar dan membawa berkah untuk semua,” katanya, waktu mimpin rapat di Gedung Daeng Celak.
STQH ini akan digelar 21–25 Juni 2025, dengan peserta sekitar 450 orang dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri. Tapi jangan lupa, jumlah itu baru peserta. Belum ditambah tim pendamping, panitia, dan para penggembira. Total ribuan orang bakal tumplek di Tanjungpinang, dan itu berarti: hotel penuh, warung ramai, dan UMKM senyum lebar.
“Bayangkan, ratusan peserta dan tamu akan menginap di berbagai hotel di Tanjungpinang. UMKM kita juga terlibat langsung lewat bazar yang bekerja sama dengan BI Perwakilan Kepri. Ini akan menghidupkan ekonomi rakyat,” lanjut Nyanyang.
Nah ini penting. STQH jangan cuma dilihat sebagai lomba tilawah dan hafalan hadis. Karena kalau dilihat lebih jeli, ini event religi yang multifungsi. Bisa jadi magnet wisata religi, jadi ajang silaturahmi lintas daerah, dan yang paling terasa: jadi momen perputaran uang lokal.
“Hotel-hotel akan penuh, rumah makan ramai, transportasi lokal bergeliat, dan pelaku UMKM bisa merasakan langsung dampaknya. Ini momentum yang tidak boleh disia-siakan,” kata Nyanyang, sambil ngingetin bahwa ini bukan acara biasa-biasa aja.
Gladi pembukaan bakal digelar 20 Juni 2025 di Tugu Sirih. Rangkaian acaranya juga nggak kaleng-kaleng. Mulai dari astaka utama, pawai defile, malam ta’aruf, sampai pelantikan dewan hakim—semuanya disiapin rapi. Jadi, bukan cuma peserta yang siap tempur, panitia juga udah gaspol.
Rapat finalisasi ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting, kayak Asisten Pemerintahan dan Kesra TS Arif Fadillah, Asisten Ekbang Luki Zaiman, dan Asisten Administrasi Umum Misni, plus jajaran OPD yang bertanggung jawab di balik layar.
Jadi, kalau ada yang masih mikir STQH itu cuma acara ngaji-ngaji aja, kayaknya perlu buka mata lebih lebar. Karena lewat STQH, syiar Al-Qur’an tetap jalan, ekonomi rakyat juga jalan. Paket komplit, cuy.
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.