
KUTIPAN – Kalau dengar kata “pengawasan” atau “sidak” dari instansi daerah, yang terlintas di kepala biasanya sudah keburu serem. Bayangannya langsung ke penyegelan, teguran keras, atau minimal, petugas datang sambil nyodorin surat pelanggaran. Tapi ternyata, yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lingga di Kecamatan Singkep ini beda cerita.
Bapenda nggak sendirian. Mereka ajak juga Dinas Kesehatan, Satpol PP, sampai pihak Kecamatan. Bareng-bareng mereka jalan, menyambangi pelaku usaha yang beroperasi di wilayah Singkep. Tapi jangan salah sangka, ini bukan razia gabungan yang galak, tapi justru pendekatannya cukup adem.
Tujuan utamanya? Ya apalagi kalau bukan demi nambahin Pendapatan Asli Daerah alias PAD. Tapi caranya bukan dengan langsung main tindak. Lebih ke arah ngecek langsung di lapangan: siapa aja yang jadi objek dan subjek pajak, usahanya kayak gimana, dan yang paling penting—udah taat pajak belum?
Kepala Bapenda Lingga, Saparuddin, bilang, “Kami tidak datang untuk langsung menindak. Justru kami ingin membantu para pelaku usaha agar lebih paham tentang kewajiban perpajakan mereka.”
Kalau nemu pelaku usaha yang izinnya belum lengkap, bukannya langsung disemprit, malah dikasih arahan dan pendampingan. Tujuannya jelas: biar semua pelaku usaha makin paham, makin patuh, dan urusan administrasi juga beres.
Ada satu hal penting yang juga jadi sorotan Saparuddin: banyak usaha yang belum terdaftar resmi sebagai wajib pajak. Nah, pengawasan kayak gini bukan cuma buat ‘menertibkan’ tapi juga buat memvalidasi data yang selama ini ada.
“Pendataan dan pengawasan seperti ini akan sangat membantu kami dalam memperbarui database perpajakan daerah,” katanya.
Bayangin, ada potensi pajak yang bisa digali lebih jauh. Tapi selama datanya belum akurat, ya susah juga mau ngatur strategi pemungutan yang efektif dan adil. Jadi, kegiatan ini semacam dua mata pisau: pembinaan dan pemutakhiran data.
Mereka bukan cuma sekadar ngingetin pajak, tapi juga memastikan kalau izin usaha yang dipakai udah sesuai aturan. Jadi nggak cuma bicara soal duit ke kas daerah, tapi juga soal legalitas dan keamanan usaha itu sendiri.
Lewat langkah ini, Bapenda Lingga berharap PAD bisa naik, pelaku usaha makin taat, dan data perpajakan makin mantap. Ujung-ujungnya? Ya buat pembangunan dan pelayanan publik juga.
Jadi kalau besok-besok ada petugas dari Bapenda mampir ke warung, kedai, atau toko, jangan langsung parno. Bisa jadi, mereka bukan datang buat ngasih sanksi, tapi buat ngajak ngobrol. Soal pajak, soal izin, dan soal masa depan daerah bareng-bareng.
Laporan: Yuanda Editor: Fikri
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/