
KUTIPAN – Apel pagi di kantor itu kadang jadi momen formalitas yang asal lewat aja. Tapi beda cerita kalau lagi ada pimpinan baru, suasananya langsung beda. Kayak yang terjadi di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep ini, misalnya. Senin pagi 14 April 2025, saat langit masih cerah-cerahnya, para pegawai sudah berdiri rapi mengikuti apel yang dipimpin langsung oleh Kepala Subseksi Intelijen Keimigrasian, Zulianto.
Bukan cuma hadir untuk formalitas, apel kali ini jadi ajang perkenalan sekaligus penyuntik semangat baru. Zulianto, yang baru aja nerima Surat Keputusan (SK) penempatan di Kantor Imigrasi Dabo Singkep, menyampaikan rasa syukurnya dan harapan agar bisa “berkontribusi maksimal serta memberikan kinerja terbaik selama bertugas di lingkungan Kanim Dabo.”
Bahasanya memang sopan, tapi nadanya terasa tulus. Pegawai yang dengerin pun kelihatan antusias. Momen kayak gini emang penting, apalagi buat ngebangun koneksi antara pimpinan baru dan tim yang udah lebih dulu di tempat.
Nggak cuma soal perkenalan, Zulianto juga bawa pesan penting dari Kepala Kantor Imigrasi. Pesannya jelas, agar seluruh pegawai senantiasa menjunjung tinggi kedisiplinan dan integritas dalam menjalankan tugas. Dua kata yang kelihatannya klise, tapi justru jadi fondasi utama dalam pelayanan publik. Tanpa disiplin dan integritas, ya bubar jalan semuanya.
Dari apel ini juga tersirat harapan besar. Diharapkan muncul komitmen kolektif dari seluruh pegawai buat terus jaga profesionalisme, ningkatin kualitas kerja, dan yang paling penting, ngasih pelayanan publik sebagai prioritas utama.
“Melalui apel tersebut, diharapkan terbangun komitmen bersama di antara seluruh pegawai untuk terus menjaga profesionalisme, meningkatkan kualitas kerja, serta menjadikan pelayanan publik sebagai prioritas utama,” katanya
Buat sebagian orang, apel mungkin cuma rutinitas Senin pagi yang ngebosenin. Tapi kalau diisi dengan semangat baru dan pesan yang mengena, apel bisa jadi titik awal perubahan. Kantor Imigrasi Dabo Singkep ngasih contoh bahwa apel nggak harus membosankan. Justru bisa jadi momen untuk recharge semangat kerja. Bukan cuma soal kedisiplinan, tapi juga tentang rasa memiliki dan kebersamaan di lingkungan kerja.
Editor: Husni Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.