KUTIPAN – Latihan Survival Dasar “Punai Sakti-25” Tahun Anggaran 2025 Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna berlangsung secara intensif di kawasan Gunung Hiu, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (21/1/2025).
Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan bertahan hidup bagi para peserta sekaligus memperkuat kesiapan operasional dalam menghadapi kondisi darurat di medan tugas.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti Basarnas, BPBD, Satpol PP, Damkar, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antar instansi untuk meningkatkan efektivitas latihan dan kesiapan kolektif dalam menghadapi tantangan.
Para peserta diberikan berbagai materi, seperti ilmu medan, peta, dan kompas (IMPK) untuk navigasi, ilmu botani untuk mengenali tumbuhan yang bermanfaat, hingga teknik membuat jebakan hewan (booby trap) dan mendirikan bivak atau shelter.
Gambaran Skenario Latihan
Peserta mengikuti simulasi realistis sebuah pesawat angkut sedang melaksanakan misi mendukung pergeseran pasukan (Serpas) Crew UAV ke daerah operasi. Saat berada dalam perjalanan, terjadi kondisi darurat “engine flame out” akibat tembakan artileri musuh.
Pilot melakukan prosedur ANCA (Analyze, Navigate, Communicate, Administrate) dan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di hutan dengan kontur datar. Setelah berhasil mendarat dengan selamat, para awak pesawat harus bertahan hidup (survival) di area tersebut dan bergeser ke lokasi terbuka untuk memudahkan evakuasi.
Kegiatan ini mencakup pengenalan Kerjasama Pesawat Terbang (KSPT) serta pelatihan dasar lain, seperti ilmu P3K untuk menangani cedera. Latihan ini diharapkan membentuk fisik dan mental peserta agar siap menghadapi berbagai situasi darurat.
Dengan melibatkan 128 personel, terdiri dari kolat, pelatih, peserta dan pendukung. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen Lanud RSA dalam menjaga profesionalisme personel TNI AU. (Zal).