
KUTIPAN – Menjelang waktu berbuka puasa, pedagang takjil mulai ramai di Kota Tanjungpinang. Untuk memastikan takjil yang dijual aman untuk dikonsumsi, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan.
Pengawasan ini akan berlangsung selama dua pekan, mulai 3 hingga 13 Maret 2025, dan mencakup sembilan lokasi utama penjualan takjil di Tanjungpinang. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Jalan Bandara, Jalan Pemuda, Jalan Bali, Jalan Abdul Rahman, Jalan D.I Panjaitan Km 9, Jalan Handjoyo Putro, Jalan R.E Martadinata, Jalan Sultan Mahmud, dan Pulau Penyengat.
Kepala Dinkes PPKB Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan secara bertahap agar lebih maksimal. Setiap harinya, sekitar 10 petugas turun ke lapangan untuk memeriksa keamanan makanan yang dijual kepada masyarakat. “Kami tidak bisa mengecek semuanya dalam satu hari. Oleh karena itu, pengawasan dilakukan bertahap di sembilan lokasi yang sudah ditentukan,” ungkap Rustam pada Selasa (4/3/2025).
Selain mengecek kebersihan makanan, tim pengawasan juga memastikan sanitasi, cara penyajian, serta penggunaan bahan tambahan seperti pewarna dan pengawet. “Kami tidak hanya melakukan pengecekan, tetapi juga memberikan edukasi kepada pedagang agar mereka lebih memahami pentingnya kebersihan dan keamanan pangan,” tambahnya.
Jika ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, petugas akan membuat berita acara dan memberikan edukasi kepada pedagang. “Kami lebih mengedepankan edukasi dalam pengawasan ini,” ujar Rustam.
Pengawasan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sanitasi puskesmas, petugas laboratorium kesehatan daerah (Labkesda), Balai Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM), serta tenaga farmasi makanan dan minuman.
Jika ditemukan lokasi lain yang ramai dan berpotensi menjual takjil, pengawasan bisa diperluas. “Kami akan melihat situasi di lapangan. Jika ada lokasi lain yang perlu diawasi, tentu akan kami tinjau,” tutup Rustam.