Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Lingga terus berkomitmen mendukung terwujudnya keadilan dan keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan.
Upaya ini mencakup penanganan praktik penangkapan ikan yang merusak dan berlebihan yang dapat mengancam keberlangsungan mata pencaharian masyarakat lokal, kelestarian ekosistem, dan keanekaragaman hayati laut.
Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lingga, Naskarwandi, menegaskan bahwa program DKP tidak hanya fokus pada peningkatan budidaya perikanan tetapi juga melibatkan pengawasan yang ketat terhadap daerah-daerah tangkapan ikan di laut. Hal ini mencakup pengawasan konservasi laut dan habitat ikan, sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
“Kami terus melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah tangkapan ikan, menjaga konservasi laut, dan habitat ikan di laut. Ini termasuk menjaga terumbu karang, ekosistem hutan mangrove, serta kegiatan lain yang mendukung kehidupan biota laut,” ungkap Naskarwandi, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, menjaga habitat ikan sangat penting untuk memastikan suplai makanan yang memadai bagi ikan, yang pada gilirannya mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.
“Jadi, bagaimana kita menjaga dan memelihara biota laut, sehingga ikan-ikan tetap mendapat suplai makanan yang terjamin. Tapi kalau itu rusak, otomatis ikan-ikan akan pergi ke tempat lain,” tambahnya.
Peningkatan pengawasan oleh DKP Lingga, bekerja sama dengan stakeholder terkait, telah berhasil menurunkan tingkat illegal fishing di Lingga. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, yakni peningkatan hasil tangkapan bagi para nelayan setempat.
“Dengan begitu, kesejahteraan nelayan juga meningkat, dan tidak ada lagi yang dapat merusak habitat ikan di laut. Sehingga dengan begitu, kelestarian lingkungan laut dapat terus terjaga,” kata Naskarwandi.(Ade)