
KUTIPAN – Di balik jeruji besi, harapan ternyata masih punya ruang kelas. Lapas Kelas III Dabo Singkep menggandeng SPNF-SKB Kabupaten Lingga untuk menyelenggarakan ujian kejar paket C bagi warga binaan. Bukan sekadar mencatat absensi ujian, tetapi mencicil masa depan yang sempat tertunda—atau bahkan hampir tak sempat diraih.
Hari Kamis (17/04/2025) jadi hari istimewa bagi sebagian warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep. Bukan karena dapat kunjungan atau remisi, melainkan karena mereka sedang duduk manis—bukan di sel, tapi di ruang ujian—mengikuti ujian kejar paket C.
Program ini bukan kali pertama. Sudah jadi bagian dari komitmen serius Lapas Dabo Singkep untuk memberi pendidikan kesetaraan pada warga binaan yang sebelumnya belum menyelesaikan jenjang formal sekolah. Bekerja sama dengan SPNF-SKB Kabupaten Lingga, program ini disiapkan bukan hanya agar mereka lulus, tapi juga luluh—dari kekerasan dan kesalahan masa lalu.
Kalapas Kelas III Dabo Singkep, Jaka Putra, bicara tegas tapi penuh makna soal pentingnya pendidikan.
“Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, di situ dicantumkan dalam pasal yang mengatur tentang pemberian hak mereka, salah satunya hak untuk mendapatkan pendidikan,” ujarnya.
Menurut Jaka, hak pendidikan tetap hak. Bahkan ketika seseorang harus menjalani masa hukuman.
“Bekal hidup tidak hanya berupa finansial, kesehatan, tetapi keterampilan, kemauan dan kemampuan potensial yang efektif untuk menjadi warga negara yang baik tidak melanggar hukum kembali dan berguna bagi masyarakat dan negara,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pemidanaan bukanlah balas dendam negara, dan tidak ada satu pasal pun yang membolehkan penyiksaan—baik lewat tangan, lidah, maupun sistem. Hak-hak narapidana, katanya, tidak boleh dicabut dua kali hanya karena mereka kehilangan kemerdekaan.
Pembinaan di Lapas Dabo Singkep ini juga dilakukan dengan pendekatan edukatif dan persuasif. Harapannya, ketika para warga binaan bebas, mereka tak hanya kembali ke masyarakat, tapi juga kembali dengan versi diri yang lebih baik dan berguna.
Laporan: Dito