KUTIPAN – Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama pendidikan melalui program Nihongo Partners, yang bertujuan mengirim tenaga pengajar bahasa dan budaya Jepang ke madrasah. Program ini dikelola oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, bersama dengan The Japan Foundation.
Pada tahap awal, dua relawan pengajar yang merupakan penutur asli (native speakers) dari The Japan Foundation akan ditempatkan di dua Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Indonesia, yaitu MAN 2 Mojokerto, Jawa Timur, dan MAN Bandung Barat, Jawa Barat. Kehadiran mereka diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang di lingkungan madrasah.
“Kehadiran para relawan di madrasah diharapkan dapat mempermudah siswa mempelajari Bahasa Jepang dengan metode yang kreatif dan menyenangkan, tidak hanya melalui platform virtual,” ujar Higashi Haruko, perwakilan The Japan Foundation Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Para relawan telah tiba di Indonesia dan disambut dalam acara sosialisasi yang berlangsung selama tiga hari, pada 26-28 September 2024 di Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi daring yang telah dilaksanakan pada 3 Juli 2024.
Direktur KSKK Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kedatangan para relawan yang bersedia datang jauh-jauh dari Jepang. Menurutnya, kehadiran para pengajar ini akan memperkaya wawasan siswa madrasah, khususnya mengenai budaya dan etika kerja Jepang.
“Program ini merupakan bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Jepang melalui The Japan Foundation untuk mempererat hubungan kedua negara, sekaligus memperkaya wawasan siswa madrasah mengenai budaya dan etika kerja Jepang,” ungkap Sidik.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pengajaran bahasa, tetapi juga pada pengenalan budaya Jepang secara langsung. Sidik menjelaskan bahwa dengan belajar bahasa Jepang, siswa dapat memperluas pemahaman tentang teknologi, inovasi, dan etos kerja yang menjunjung tinggi disiplin dan kerja sama tim, yang menjadi ciri khas bangsa Jepang.
“Program Nihongo Partners tidak hanya mendukung pengajaran bahasa, tetapi juga menciptakan jembatan budaya dan transfer teknologi yang akan meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah, sejalan dengan upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia melalui pembelajaran budaya asing yang relevan dengan perkembangan zaman,” tutup Sidik.
Kerja sama ini diharapkan akan terus berkembang dengan lebih banyak relawan yang terlibat dan memperluas cakupan pengajaran hingga ke lebih banyak madrasah di Indonesia. Di sisi lain, relawan yang kembali ke Jepang diharapkan dapat menjadi duta budaya Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara melalui program pertukaran pelajar di masa depan.