
KUTIPAN – Bayangkan datang ke kampus untuk kuliah, tapi pulangnya bawa semangat jadi bos. Bukan sekadar pengusaha ecek-ecek, tapi yang disiapkan buat menyongsong “Indonesia Emas 2045”. Begitulah suasana di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Kamis (22/5) kemarin. Kampus yang biasanya riuh oleh jadwal kelas dan tugas akhir, mendadak berubah jadi panggung semangat wirausaha, penuh jargon motivasi dan janji kolaborasi.
KENAPA MUSDA HIPMI KEPRI JADI SOROTAN?
Acara yang digelar bukan sembarang musyawarah. Musda HIPMI Kepri kali ini diracik bareng seminar kewirausahaan dengan tajuk bombastis: “Mencetak Pengusaha Muda Menuju Indonesia Emas 2045.”
Yang bikin greget, ada juga sesi debat calon ketua umum HIPMI Kepri periode 2025–2028. Dua kandidat unjuk visi dan misi, bukan buat rebutan kursi empuk, tapi rebutan kepercayaan anak muda se-Kepri. Namanya juga HIPMI, segala sesuatu dibawa pakai gaya CEO.
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT?
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, datang langsung, bukan cuma buat meresmikan acara. Beliau datang dengan misi: membakar semangat generasi muda agar nggak cuma jadi pencari kerja, tapi pencipta kerja.
“HIPMI dapat menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah dan para pengusaha muda,” tegasnya.
Pernyataan itu bukan omong kosong. Pemerintah Kepri disebut siap membuka ruang kolaborasi lebar-lebar. Intinya: yang muda yang berkarya, yang pemerintah jangan cuma nonton.
Sementara dari kubu HIPMI, Sari Dwi Mulyawaty selaku Ketua Umum BPD HIPMI Kepri tampil penuh energi. Pidatonya bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal karakter.
“Di HIPMI, kami tanamkan pendidikan karakter untuk mencetak pengusaha yang kompak, profesional, dan bisa dipercaya,” ujarnya.
APA TANTANGAN PARA PENGUSAHA MUDA?
Transformasi digital. AI. Disrupsi. Tiga kata yang sering bikin galau para pemula. Tapi buat HIPMI, itu bukan momok, malah peluang.
“Mari kita manfaatkan teknologi untuk menciptakan manfaat dan membangun daerah,” kata Nyanyang.
Adaptasi adalah kunci. Di era yang serba digital, siapa cepat dia dapat. Siapa lambat, ya tinggal cerita.
APA LANGKAH KONKRETNYA?
Ini bukan acara yang cuma penuh selfie dan kata-kata manis. Ada juga penandatanganan MoU antara UMRAH dan HIPMI Kepri.
Programnya? Pemagangan, pelatihan, dan workshop kewirausahaan. Jadi mahasiswa UMRAH sekarang nggak cuma dapat teori di kelas, tapi juga dilatih langsung buat terjun di dunia usaha.
Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, dan Ketua HIPMI Kepri, Sari Dwi Mulyawaty, resmi menandatangani kolaborasi ini. Dunia usaha dan dunia kampus akhirnya bersalaman, bukan sekadar tukar proposal.
PENUTUP:
Kadang yang bikin galau bukan skripsi, tapi masa depan yang masih buram. Tapi acara seperti Musda HIPMI ini menunjukkan bahwa peluang ada di mana-mana. Bahkan di aula kampus yang biasanya jadi tempat UTS.
Kalau generasi muda bisa berani ambil langkah, bukan nggak mungkin Indonesia Emas 2045 itu bukan sekadar slogan. Siapa tahu, calon unicorn Kepri lahir dari UMRAH.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di media sosial:
-
Facebook Lingga Pikiran Rakyat:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/ -
Facebook Kutipan.co:
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.