
KUTIPAN – Kalau bicara soal olahraga, bukan cuma soal keringat dan medali. Kadang, yang menentukan justru niat tulus dan kesiapan mental, dua hal yang tampaknya jadi perhatian serius Pemerintah Kota Tanjungpinang menjelang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 di DKI Jakarta.
Pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebanyak 29 atlet asal Tanjungpinang menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Bukan formalitas belaka, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan langsung dari Pemko Tanjungpinang terhadap anak-anak muda yang akan membawa nama daerah di panggung nasional.
Program ini muncul dari arahan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Beliau meminta agar seluruh atlet dicek kesehatannya sebelum berangkat. Nggak mau asal berangkat tapi jatuh sakit di tengah laga. Lis menegaskan,
“Pemeriksaan kesehatan ini penting dilakukan agar seluruh atlet benar-benar siap, baik secara fisik maupun mental, sehingga dapat bertanding secara maksimal dan membawa nama baik Kota Tanjungpinang.”
Sederhana tapi logis. Soalnya, di ajang nasional seperti POPNAS, tubuh dan pikiran yang bugar itu separuh kemenangan. Sisanya soal strategi dan doa.
Wali Kota juga nggak asal bicara. Ia menginstruksikan langsung Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) untuk kerja bareng Dinas Kesehatan. Koordinasi dua instansi ini tujuannya jelas: memastikan para atlet benar-benar dalam kondisi prima sebelum bertolak ke Jakarta.
Event POPNAS sendiri bakal digelar mulai 1 sampai 10 November 2025. Dari Tanjungpinang, ada 29 atlet yang siap berlaga di sembilan cabang olahraga. Mulai dari renang yang bikin jantung berdebar, sampai bulutangkis yang selalu jadi kebanggaan nasional.
Beberapa cabang lain juga ikut unjuk kemampuan: bola voli, sepak takraw, tenis meja, pencak silat, atletik, dayung, dan balap sepeda. Komplet. Seolah Tanjungpinang ingin bilang, “Kami juga bisa bersaing di semua arena.”
Dalam kesempatan itu, Lis Darmansyah kembali menyampaikan harapan agar seluruh atlet tampil penuh semangat dan menjunjung tinggi sportivitas. Ia bahkan menyelipkan kabar baik yang bikin motivasi makin tinggi.
“Pemerintah Kota Tanjungpinang selalu mendukung kemajuan olahraga dan pembinaan atlet muda. Kami ingin anak-anak Tanjungpinang terus berprestasi dan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.”
Tak hanya itu, Lis juga menegaskan akan ada bonus bagi mereka yang berhasil meraih medali di ajang bergengsi ini. Langkah realistis yang menunjukkan bahwa prestasi memang layak diapresiasi, bukan sekadar tepukan di punggung.
Di tengah semangat kompetisi nasional, perhatian kecil semacam pemeriksaan kesehatan ini menjadi bentuk cinta yang paling nyata. Pemerintah tak hanya menuntut hasil, tapi juga memastikan kesiapan para pejuang muda di lapangan. Karena pada akhirnya, setiap kemenangan besar selalu dimulai dari kepedulian kecil yang tulus.





