
KUTIPAN – Sejumlah warga Kabupaten Lingga yang telah memasukkan lamaran kerja ke PT Tianshan Alumina Indonesia mempertanyakan kepastian beroperasinya perusahaan tersebut. Hingga kini, investasi besar yang digadang-gadang mampu menyerap ribuan tenaga kerja itu belum juga berjalan.
Yoga, salah satu warga Lingga yang telah memasukkan lamaan pekerjaan ke PT Tianshan, mengaku bingung dengan kondisi yang terjadi. Ia menyebut informasi yang beredar di masyarakat menyatakan bahwa sejumlah persyaratan utama perusahaan sudah terpenuhi.
“Yang kami dengar, analisis mengenai dampak lingkungan atau amdal sudah selesai, lahan pabrik juga sudah berstatus hak guna bangunan (HGB). Tapi kenapa belum mulai juga? Apa sebenarnya yang menghalangi izin operasionalnya?” kata Yoga, Senin (15/12/2025).
Ia menilai ketidakjelasan tersebut menimbulkan tanda tanya di kalangan pencari kerja yang telah memasukkan lamaran kerja ke PT Tianshan. Menurutnya, banyak warga yang berharap besar terhadap kehadiran PT Tianshan sebagai solusi lapangan pekerjaan di Lingga.
“Kami hanya ingin kepastian. Ini serius atau tidak? Kami yang sudah melamar ini nantinya benar-benar direkrut atau tidak?” ujarnya.
Nada serupa disampaikan Dwiki, warga Lingga lainnya yang juga telah memasukkan lamaran kerja ke perusahaan tersebut. Ia mengaku mengikuti perkembangan PT Tianshan dari berbagai pemberitaan media.
“Dari yang kami baca, menyebutkan PT Tianshan tinggal selangkah lagi. Tapi sampai kapan kondisi selangkah lagi ini berlangsung?” ujar Dwiki.
Dwiki berharap proses realisasi investasi dapat segera diselesaikan agar masyarakat tidak terus berada dalam ketidakpastian.
Ia menyebut banyak anak muda Kabupaten Lingga yang saat ini masih menganggur dan menggantungkan harapan pada pembukaan pabrik tersebut.
“Kami berharap ini segera terealisasi, supaya kami bisa bekerja dan tidak menganggur lagi,” kata dia.
Hingga saat ini, operasional PT Tianshan Alumina Indonesia memang masih menjadi perhatian publik di Lingga.
Berbagai pernyataan resmi sebelumnya menyebutkan proyek tersebut bernilai besar dan diproyeksikan menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Namun, realisasi di lapangan belum juga terlihat.
Kondisi ini memunculkan wacana publik terkait faktor-faktor yang menghambat beroperasinya PT Tianshan, sekaligus mendorong harapan agar pemerintah daerah maupun pihak perusahaan dapat menyampaikan penjelasan terbuka mengenai progres dan kendala yang dihadapi.





