KUTIPAN – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menjalin kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam rangka mendorong pengembangan talenta muda Indonesia melalui Program Beasiswa Riset. Program ini dirancang untuk memberikan dukungan bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di berbagai jenjang pendidikan, serta berkontribusi pada pengembangan riset nasional.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menekankan pentingnya sinergi antara BAZNAS dan BRIN dalam mengelola dan mengembangkan talenta riset nasional, terutama bagi generasi muda.
“Program beasiswa riset ini sangat relevan dengan peran BRIN sebagai pengelola program manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi, termasuk dalam ekosistem riset di perguruan tinggi,” jelas Handoko saat peluncuran Program Beasiswa Riset di Gedung BAZNAS pada Selasa (27/8/2024).
Handoko juga menguraikan bahwa program manajemen talenta nasional yang dikembangkan pemerintah memiliki tiga fokus utama: olahraga yang dikelola oleh Kemenpora, seni budaya di bawah Kemendikbud, serta riset dan inovasi yang menjadi tanggung jawab BRIN.
“Sejak awal 2022, BRIN telah mengembangkan berbagai skema pendukung untuk mahasiswa, mulai dari tahap tugas akhir hingga pascadoktoral,” tambahnya.
BRIN telah menyediakan skema yang memungkinkan mahasiswa dari jenjang S-1 hingga pascadoktoral melanjutkan studi tanpa jeda, yang dinilai penting untuk mendorong talenta muda dengan ide-ide inovatif agar dapat berkembang secara maksimal. Kolaborasi dengan BAZNAS ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memberdayakan mustahiq atau penerima zakat yang memiliki potensi besar namun terbatas secara finansial. “Meskipun skema BRIN tidak hanya terbatas pada mustahiq, mereka yang memenuhi syarat tentu dapat ikut serta,” ungkap Handoko.
Dalam upaya mempererat kerja sama, Handoko mengajak BAZNAS untuk menggandeng Deputi SDM Iptek BRIN, yang memiliki berbagai skema dukungan studi. Setiap tahun, BRIN mendukung hampir 1.000 mahasiswa dari jenjang S-1 hingga S-3, dan Handoko melihat potensi besar untuk menggabungkan skema ini dengan program BAZNAS guna memberdayakan generasi muda yang kurang berkesempatan.
“Kami bisa menyasar anak-anak muda berbakat namun kurang berkesempatan, agar mereka dapat menjadi muzaqi masa depan yang berkontribusi bagi bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS, Noor Achmad, menegaskan bahwa peluncuran Program Beasiswa Riset ini ditujukan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya para mustahiq.
“Sebanyak 150 beasiswa riset disediakan untuk jenjang S-1, S-2, S-3, serta penelitian umum,” jelas Noor. Ia juga menyebutkan bahwa besaran dana yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp30 juta, tergantung pada bidang riset yang dilakukan.
Dalam jangka panjang, BAZNAS berharap dapat menemukan dan mendukung mahasiswa berbakat yang memiliki semangat besar untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Noor Achmad berharap bahwa penerima beasiswa ini nantinya dapat meraih penghargaan internasional seperti Nobel, sebagai bagian dari komitmen untuk masa depan Indonesia.
Dengan adanya Program Beasiswa Riset ini, diharapkan semakin banyak masyarakat miskin yang dapat diberdayakan melalui inovasi dan riset, sehingga membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mereka. Program ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem riset yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.