
KUTIPAN – Terdakwa Fandias dan Juni Hendrianto sampaikan nota pembelaan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Batam. Mereka meminta diberikan vonis atau tuntutan yang seringan-ringannya, Senin (24/2/2025).
Dalam permohonannya, Fandias selaku Direktur PT Dias Makmur Sejahtera (DMS) menuturkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang money changer ini memiliki badan hukum yang sah, dan selalu melakukan laporan ke PPATK.
Kemudian Fandias katakan, atas keterlibatan dalam kasus ini, ia mengaku tidak mengetahui bahwa penukaran mata uang tersebut merupakan hasil dari praktek judi online.
“PT DMS merupakan perusahaan yang sah, dan selalu melakukan laporan ke PPATK. Dan tidak mengetahui bahwa penukaran uang itu hasil dari praktek judi online. Maka dari itu saya memohon kepada yang mulia untuk memberikan vonis atau tuntutan yang seringan-ringannya,” ucap Fandias.
Selain itu, dalam permohonannya Fandias mengungkapkan bahwa dirinya sebagai tulang punggung keluarga dengan seorang istri dan satu orang anak.
“Saya menyampaikan permohonan ini secara lisan, dan saya memiliki satu istri dan satu anak. Sebagai direktur, saya mengakui telah melakukan kelalaian. Oleh sebab itu, meminta kepada yang mulia untuk memberikan vonis seringan-ringannya,” tutup Fandias.
Sementara itu, dalam Sidang Pledoi yang dipimpin Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Batam, Vabiannes Stuart Watimenna, Twis Retno Ruswandari dan Welly Irdianto. JPU tetap dengan putusannya, menuntut terdakwa Fandias dan Juni 4 tahun penjara.
Sebelumnya, dalam sidang tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri Batam, pada Senin (17/2/2025) lalu, dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), Piter Louw yang mengatakan bahwa kedua terdakwa dituntut kurungan penjara selama 4 tahun.
Diketahui, Terdakwa Fandias, Direktur PT Dias Makmur Sejahtera dan Juni Hendrianto terlibat dalam kasus distribusi informasi elektronik terkait perjudian online W88 yang diamankan pihak Kepolisian di lantai 7 Apartment Sky Garden, Kota Batam.
Terdakwa Fandias dan Juni Hendrianto terlibat kasus pencucian uang (TPPU) hasil perjudian online jaringan internasional melalui penukaran mata uang digital. (Yuyun).