
KUTIPAN – Ada yang baru di Polres Tasikmalaya. Bukan, bukan soal tilang elektronik atau razia knalpot brong. Tapi soal mutasi jabatan. Sebuah upacara serah terima jabatan (sertijab) digelar, dan AKP Iwan Sujarwo resmi melepas jabatan sebagai Kasat Lantas Polres Tasikmalaya.
Tongkat estafetnya kini berpindah ke tangan AKP Ajat Sudrajat, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Ciamis. Sementara itu, AKP Iwan kini bergeser ke posisi yang ditinggalkan AKP Ajat. Ya, intinya: mereka bertukar tempat.
“Rotasi jabatan ini bagian dari penyegaran organisasi dan peningkatan kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, pada Jumat, 9 Mei 2025.
Kalau dipikir-pikir, mutasi kayak gini memang nggak asing di institusi kepolisian. Bahkan, bisa dibilang rutin. Tapi tetap saja, pertanyaan menggelitiknya: benarkah ini soal penyegaran organisasi, atau justru soal strategi menempatkan ‘pemain’ di medan yang lebih cocok?
Kapolres tentu berharap yang terbaik. Ia bilang, “Kami berharap pejabat yang baru dapat segera beradaptasi dan melanjutkan program kerja yang telah berjalan dengan baik.” Sinyal kuat bahwa estafet kerja nggak boleh berhenti, apalagi kendor.
AKP Ajat Sudrajat pun langsung tancap gas. Ia menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan lalu lintas dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. Sebuah janji normatif, tapi penting di tengah tantangan pengendara zaman sekarang yang makin kreatif melanggar aturan.
Sementara itu, AKP Iwan Sujarwo yang kini bermarkas di Polres Ciamis juga menyatakan kesiapannya untuk mengemban tugas baru. “Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjalankan tugas sesuai dengan arahan pimpinan,” katanya.
Membaca kutipan ini, publik boleh berharap lebih: semoga pergantian ini bukan sekadar formalitas struktural, tapi benar-benar membawa perubahan nyata, terutama dalam urusan penegakan hukum di jalan raya.
Dengan pertukaran posisi ini, ada harapan baru agar sinergi antara polisi dan masyarakat makin kuat. Apalagi lalu lintas bukan cuma soal macet atau lancar, tapi juga soal rasa aman. Ketika polisi hadir bukan untuk menakut-nakuti, tapi benar-benar melayani.
Rotasi jabatan memang bagian dari dinamika institusi. Tapi yang lebih penting adalah hasil akhirnya. Apakah jalanan di Tasikmalaya akan lebih tertib? Apakah angka kecelakaan bisa ditekan? Apakah masyarakat merasa lebih aman? Pertanyaan-pertanyaan ini yang harus dijawab, bukan oleh konferensi pers, tapi oleh kerja nyata di lapangan.
Untuk informasi beragam lainnya, ikuti kami di channel WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VancJwh96H4ZVUpqeI2A
atau https://whatsapp.com/channel/0029VaiC5KU65yDImom42a11
Laporan: Chandra Editor: Fikri Laporan ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan.