
KUTIPAN – Upaya menekan angka stunting di Kota Tanjungpinang semakin nyata. Senin (1/9), Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Tanjungpinang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau menggelar Rapat Konvergensi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Puskesmas Tanjungpinang.
Rapat diikuti Ketua TPPS Kecamatan dan Kelurahan, Kepala Puskesmas, hingga PKB/PLKB. Agenda membahas perkembangan prevalensi stunting serta memperkuat kerja sama lintas sektor.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam, menegaskan rapat ini bagian dari rembuk stunting.
“Rapat Konvergensi TPPS menjadi wadah penyamaan langkah semua pihak agar target penurunan stunting dapat dicapai. Upaya ini sejalan dengan visi Wali Kota Tanjungpinang, BIMA SAKTI (Berbudaya, Indah, Melayani, Aman menuju masyarakat Sejahtera, Agamis, Kreatif, Berteknologi, dan Integritas),” ucap Rustam.
Berdasarkan data SKI/SSGI, angka stunting di Tanjungpinang tercatat 15,7% pada 2022, turun jadi 15,4% di 2023, dan 12,9% pada 2024. Sementara data e-PPGBM per Juni 2024 mencatat hanya 2,9%.
Salah satu Ketua TPPS Kecamatan Tanjungpinang Barat menyebut pentingnya dukungan berjenjang.
“Kami di tingkat kecamatan siap menjalankan program konvergensi ini, terutama dalam menguatkan edukasi gizi dan pemantauan tumbuh kembang anak di lapangan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan perwakilan Kepala Puskesmas.
“Sinergi ini sangat penting agar intervensi bisa tepat sasaran, terutama bagi keluarga yang berisiko tinggi terhadap stunting,” katanya.
Melalui rapat ini, Pemko Tanjungpinang berharap kolaborasi semakin kuat sehingga prevalensi stunting terus menurun dan generasi mendatang tumbuh lebih sehat.