Resmi dikukuhkan, pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri) Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, akan kembali memperkenalkan adat istiadat Melayu salah satunya tata cara mengangkat talam hidangan.
Ketua LAM Kepri, Desa Sungai Buluh, Marjuandi mengungkapkan banyak aspek adat istiadat di Desa Sungai Buluh yang perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat.
Salah satunya adalah tata cara mengangkat talam hidangan, menurutnya Majuandi banyak yang masih keliru dan tidak sesuai dengan adab yang seharusnya.
“Karena memang di tunjuk ajar zaman dahulu yang saya pribadi tidak seperti itu, mudah-mudahan melalui LAM ini bisa kita benarkan,” kata pria yang akrab disapa Mar usai dikukuhkan oleh Ketua LAM Kepri Kecamatan Singkep Barat pada Rabu (31/1/2024).
Dipercaya menjadi Ketua LAM Kepri Desa Sungai Buluh, Marjuandi menaruh harapan besar pada pengurus LAM Kepri Desa Sungai Buluh untuk dapat bersama-sama memperkenalkan kembali adat istiadat yang benar kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Harapan serupa juga diutarakan oleh Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga, Azmi, yang turut hadir dalam pengukuhan tersebut, agar LAM Desa Sungai Buluh tidak hanya sebatas seremonial semata. Azmi menginginkan agar LAM aktif dalam membuat kegiatan untuk melestarikan adat dan budaya Melayu.
Baca Juga : LAM Kepri Ajak Seluruh Pihak Ciptakan Kepri Aman dan Kondusif
“Kita berharap LAM tidak hanya berkutat pada upacara pelantikan, melainkan aktif dalam membuat kegiatan yang dapat membantu melestarikan dan mengenalkan adat Melayu,” kata Azmi.
Selain itu, Azmi juga mengajak pengurus LAM Kepri Desa Sungai Buluh untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah guna memperkenalkan petua dan adab orang Melayu kepada generasi muda yang saat ini mungkin kurang familiar.
“Dalam era teknologi ini, peran LAM sangat krusial untuk membentuk karakter anak-anak sekarang. Sosialisasi di sekolah bisa menjadi langkah awal untuk mengenalkan petua orang Melayu,” tambahnya.
Azmi menjelaskan bahwa LAM memiliki tugas memberikan saran dan pendapat, baik itu diminta atau tidak, bagi masyarakat desa maupun pemerintah setempat.
Kehadiran LAM di kegiatan-kegiatan desa seperti musyawarah desa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Kepala Desa Sungai Buluh, Bastiar, menyebutkan bahwa Desa Sungai Buluh memiliki Sanggar Seni yang telah berdiri belasan tahun. Ia berharap bahwa kehadiran LAM dan Sanggar Seni ini dapat bersinergi untuk memajukan budaya yang ada di Desa Sungai Buluh.
“Semoga LAM desa ini dapat melahirkan generasi yang dapat menjaga dan mengembangkan budaya di daerah kita. Kami memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam memajukan budaya,” ungkap Bastiar.
Baca Juga : Ragam Pakaian Adat Warnai Upacara Sumpah Pemuda di Lapas Kelas IIA Pamekasan