KUTIPAN – Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) Kota Batam merayakan hari jadi ke-9 dengan menggelar acara syukuran di Kantor Pengawasan BMTI, Sei Panas, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Sabtu malam. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum BMTI, Radius, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Kota Batam sekaligus pembina BMTI Romo Chrisanctus Paschalis (Romo Paschal), Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai, Amat Tantoso, jajaran pengurus BMTI, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Bidang Sosial BMTI, Robin, menyatakan bahwa perayaan anniversary BMTI ke-9 sengaja digelar secara sederhana dan internal dengan tujuan mempererat hubungan dengan para anggota yang telah bergabung.
“Kita ingin lebih dekat dengan member yang sudah bergabung dengan BMTI. Maka nya, di anniversary ini sengaja kita buat secara sederhana dan internal, di sinilah kita ingin merangkul kembali,” ujar Robin di sela-sela acara syukuran.
Robin juga mengungkapkan rencana besar BMTI untuk perayaan anniversary ke-10 tahun depan, yang diharapkan akan lebih meriah dengan partisipasi lebih dari 180 anggota. Ia menegaskan bahwa BMTI berkomitmen untuk tetap apolitis dan fokus pada kegiatan sosial serta pendidikan.
“Untuk di bidang pendidikan, BMTI punya anak asuh, itu bukan hanya di Batam termasuk di luar Kepri dan tidak hanya dari golongan warga Tionghoa saja. Mereka juga kita berikan beasiswa untuk pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga duduk dibangku Universitas,” jelas Robin.
BMTI juga aktif dalam kegiatan sosial, dengan agenda tahunan seperti pembagian sembako beras kepada masyarakat kurang mampu menjelang Natal, tahun baru, hari raya Lebaran, dan Imlek. “Ini kegiatan rutin setiap tahun dari awal BMTI berdiri sampai BMTI berusia ke-9 tahun,” tambah Robin.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) BMTI saat ini telah terbentuk di beberapa wilayah seperti Tanjung Batu, Tanjungpinang, serta di luar Provinsi Kepri yakni di Jembrana, Bali dan Cirebon, Jawa Barat.
“Perlu di garis bawahi, BMTI tidak pernah berfikir untuk menandingi siapapun. Justru, kita ingin merangkul seluruh organisasi dan bergerak bersama-sama sesuai SOP yang benar dengan tujuan utama bisa membantu banyak orang,” tegasnya.
Robin juga menekankan bahwa BMTI terbuka untuk semua orang tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang.
“Kami tidak pernah memandang suku, agama atau lainnya. Semua kita terima dan terpenting, kita bisa saling berkomunikasi dengan baik, satu hati untuk menjalankan visi, misi BMTI,” ujarnya.
Ketua Harian BMTI, Andi, menambahkan bahwa BMTI berperan aktif dalam membantu korban human trafficking untuk mendapatkan kepastian hukum.
“Para korban Human trafficking ini kita bantu untuk mendapatkan kepastian hukum dan dibina oleh yayasan Romo Paschal,” tambahnya.
Andi juga mengungkapkan kebanggaan BMTI atas pencapaian salah satu anak didik yang sebentar lagi akan meraih gelar doktor.
“Tentu, hal ini menjadi kebanggaan BMTI. Kita berhasil membina anak didik sampai kejenjang pendidikan yang luar biasa. Kami berharap, di usia ke-9 tahun BMTI terus memberikan kontribusi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tutupnya.
Acara syukuran ini bukan hanya menjadi momen refleksi bagi BMTI atas perjalanan sembilan tahun mereka, tetapi juga sebagai langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar dan luas bagi komunitas dan masyarakat.(Yun)