
KUTIPAN – Publik Tanjungpinang sempat diramaikan kabar yang agak membikin dahi mengernyit: dugaan monopoli oleh oknum partai dalam pengadaan konsumsi kegiatan reses DPRD. Beritanya beredar di media daring, lalu ditanggapi netizen dengan beragam spekulasi.
Namun yang menarik, Pemerintah Kota Tanjungpinang langsung buka suara. Lewat pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa… pengadaannya saja belum dimulai.
“Proses pengadaan konsumsi kegiatan reses DPRD Kota Tanjungpinang belum dilaksanakan. Artinya, belum ada pemenang yang ditetapkan, sehingga tidak mungkin terjadi dugaan monopoli atau intervensi sebagaimana diberitakan,” kata Sekretaris DPRD Tanjungpinang, Muhammad Amin, Selasa (22/7/2025).
Ini semacam membantah dengan kalimat yang sederhana, tapi cukup tegas. Bahasa kasarnya: kalau belum mulai, masa udah dituduh curang?
Amin juga menjelaskan bahwa pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai aturan. Dengan kata lain, prosesnya bukan asal tunjuk atau titip-titipan, tapi mengacu pada regulasi resmi yang berlaku.
“Setiap tahapan pengadaan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan profesional. Tidak ada ruang bagi intervensi pihak manapun,” lanjutnya.
Poin lain yang menarik adalah sikap Pemkot terhadap media. Alih-alih menutup diri, Amin justru menyampaikan ajakan terbuka untuk konfirmasi terlebih dahulu sebelum berita dilempar ke publik.
“Kami menghargai peran media sebagai mitra dalam penyebarluasan informasi. Namun kami berharap, informasi yang disampaikan kepada publik harus melalui proses konfirmasi kepada pihak yang berwenang agar tidak menyesatkan opini publik.”
Satu kalimat, dua pesan: menghormati media sekaligus mengingatkan etika jurnalistik. Sesederhana itu.
Isu ini, meski sejenak membakar wacana publik, setidaknya menjadi pengingat: informasi yang belum diverifikasi jangan langsung ditelan. Apalagi kalau bumbunya terlalu banyak, bisa bikin mual persepsi masyarakat.
Dan dari klarifikasi ini, setidaknya masyarakat tahu: proses belum jalan, belum ada pemenang, jadi tuduhan monopoli itu—ya, belum ada pangkalnya.
Laporan: Rangga
Editor: Fikri
Foto: Diskominfo Tanjungpinang
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.