KUTIPAN – Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau, yang mencakup Pelantar I dan II di Tanjungpinang, mendapatkan dukungan dari Program Compact II Indonesia oleh Millennium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat. Proyek ini akan memasuki tahap implementasi penuh pada bulan September 2024, yang ditandai dengan Entry into Force.
Untuk melihat langsung perkembangan proyek, CEO MCC, Ms. Alice Albright, bersama Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, Maurin Sitorus, serta rombongan dari Bappenas RI dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, melakukan kunjungan ke Pelantar I, Pelantar II, Pelantar Kuning, dan Pasar pada Kamis (25/7). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap pelaksanaan Program Compact II dan berdiskusi dengan pemangku kepentingan terkait.
Program Compact II, yang bertema “Infrastructure and MSME Financing,” ditandatangani pada 13 April 2023 dan kini memasuki tahap ketiga. Selain mengunjungi Pelabuhan Kuala Riau yang menjadi lokasi proyek Advancing Transport and Logistics Accessibility Services (ATLAS), rombongan juga bertemu dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar pelabuhan, yang merupakan target dari proyek Micro, Small, and Medium Enterprises Finance (MSME Finance).
Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, Maurin Sitorus, menjelaskan bahwa kehadiran CEO MCC, Ms. Alice Albright, bertujuan untuk melihat secara langsung perkembangan fisik proyek MCC di Tanjungpinang, yang terdiri dari dua proyek besar tersebut. “Kami sudah meninjau Pelantar I, II, dan Pelantar Kuning, serta bertemu dengan pelaku UMKM. Bantuan untuk UMKM berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pelatihan untuk membantu mereka membuat laporan keuangan standar perbankan dan rencana bisnis,” ujarnya.
Maurin juga menambahkan bahwa pembangunan fisik pengembangan Pelabuhan Kuala Riau memerlukan pendekatan yang berbeda dari konstruksi biasa. “Tahap Entry into Force akan dimulai pada September 2024, dan kita sudah memasuki tahap ketiga. Tahap pertama dan kedua, yang merupakan yang paling sulit, sudah berhasil kita lewati. Menggandeng sektor swasta membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari konstruksi biasa,” jelasnya.
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menyambut kedatangan rombongan MCC, MCA Indonesia II, dan Bappenas dengan antusias. Ia menekankan pentingnya komitmen Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan proyek ini. “Terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya Bappenas, yang sejak awal memfasilitasi proyek ini, juga kepada MCC, MCA Indonesia II, dan tim konsultan yang membantu karena keterbatasan pengalaman kita di bidang kepelabuhanan,” ungkapnya.
Gubernur Ansar menambahkan bahwa proyek ini sangat bermanfaat karena meringankan beban keuangan pemerintah, baik dari APBN maupun APBD. “Kami akan terus mendukung dan mengikuti proses ini hingga selesai, serta tidak menutup kemungkinan untuk diperluas dengan proyek-proyek lain,” tutupnya.(yun)