
KUTIPAN – Sejumlah warga di Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, meminta perusahaan tambang bauksit untuk menghentikan sementara aktivitas pengangkutan (loading) di pelabuhan yang berada di wilayah mereka. Warga menilai kegiatan tersebut mengganggu mata pencaharian nelayan dan belum melalui proses musyawarah mufakat bersama masyarakat setempat.
Asuar, salah satu masyarakat setempat mengaku sangat mendukung adanya investasi di Kabupaten Lingga, namun hendaknya investasi itu berdampak pada kehidupan masyarakat setempat. Namun aktivitas loading (pengakutan) bouksit yang akan dilakukan oleh perusahaan melalui pelabuhan yang berada di wilayah mereka menggangu aktivitas mata pencaharian para nelayan.
“Kami bukannya anti-investasi, kami juga ingin daerah ini maju,” kata Asuar, Rabu, 9 April 2025.
Menurut Asuar, kegiatan loading bauksit membuat air laut menjadi keruh dan menimbulkan kebisingan. Hal itu berdampak langsung terhadap hasil tangkapan nelayan.
“Laut jadi keruh, ikan lari. Yang biasanya bisa bawa pulang hasil, sekarang malah rugi. Kami cuma minta, sebelum perusahaan jalan, ayo duduk bersama dulu dengan masyarakat. Musyawarah dulu, biar tak ada salah paham,” ujar Asuar.
Ia menegaskan, masyarakat tidak menolak investasi, namun menginginkan proses komunikasi yang terbuka dan adil.
Senada dengan itu, Kepala Desa Tanjung Irat menyatakan dukungan terhadap permintaan warganya. Ia menyebut pelabuhan yang digunakan untuk aktivitas tambang selama ini merupakan salah satu wilayah nelayan dalam mencari nafkah.
“Pelabuhan itu termasuk wilayah aktivitas nelayan kami. Mereka bangun pagi-pagi buat cari ikan, eh sekarang tempatnya dipakai loading bauksit. Kita tak mau ada benturan yang merugikan kedua belah pihak,” ucap Kepala Desa.
Ia mengungkapkan bahwa pihak perusahaan sempat mengunjungi desa untuk berdialog, namun waktu kedatangan yang terlalu malam menyebabkan banyak warga tidak bisa hadir.
“Karena belum semua masyarakat bisa hadir, ya akhirnya gak tercapai kata sepakat. Makanya kami minta, ayo atur ulang waktu pertemuan. Kita cari solusi sama-sama,” pungkasnya.