KUTIPAN – Deko Avriansa (21), mahasiswa asal Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo. Insiden memilukan ini terjadi di Tebing Tali Cadas, Jalur Rimau, pada Kamis (2/1) malam akibat hipotermia.
Informasi mengenai kondisi Deko diterima Polres Pagaralam sekitar pukul 18.00 WIB. Tim penyelamat, dipimpin langsung oleh Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Aras Genda, bersama Kabag Ops Kompol Herry Widodo, segera bergerak ke lokasi untuk memberikan pertolongan.
“Korban ditemukan dalam kondisi lemah dengan gejala hipotermia berat. Meski sudah diberikan pertolongan pertama, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 24.00 WIB,” ujar Kapolres.
Proses evakuasi berjalan dramatis sepanjang malam, melibatkan tim gabungan dari BPBD, TNI/Polri, serta relawan Brigade. Pada Jumat (3/1) pukul 08.30 WIB, jenazah Deko akhirnya tiba di Tugu Rimau, lokasi konsolidasi. Dari sana, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Besemah Kota Pagaralam untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Deko bersama rekannya, Angga, memulai pendakian Gunung Dempo pada 31 Desember 2024 pukul 14.00 WIB. Namun, perjalanan itu berubah menjadi mimpi buruk. Cuaca ekstrem dan suhu dingin di ketinggian membuat Deko kesulitan bernapas. Menyadari kondisi rekannya yang semakin memburuk, Angga segera menghubungi anggota Brigade untuk meminta bantuan.
Kapolres Pagaralam, AKBP Erwin Aras Genda, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama semua pihak dalam proses evakuasi.
“Sinergi antara BPBD, TNI/Polri, dan relawan Brigade sangat penting dalam situasi seperti ini. Kami turut berduka atas kejadian ini dan berharap ke depannya pendaki lebih memperhatikan persiapan sebelum mendaki,” ucapnya.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya persiapan matang sebelum mendaki gunung. Pendaki diimbau untuk memperhatikan kondisi fisik, peralatan, serta pengetahuan mengenai medan dan cuaca, terutama saat musim ekstrem.