KUTIPAN – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan inflasi dengan berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah. Acara ini digelar secara hybrid dan dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta Pusat.
Dalam Rakor tersebut, Pemko Tanjungpinang diwakili oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, bersama sejumlah stakeholder terkait yang berkumpul di ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, kantor Wali Kota Tanjungpinang pada Senin (26/08/2024).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi nasional pada September 2022, dengan inflasi bulanan mencapai 8,88 persen. “Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu penyebab utama inflasi tersebut. Selain itu, penyesuaian harga bensin dan solar nonsubsidi pada Agustus 2024 juga berperan,” jelas Pudji.
Lebih lanjut, Pudji menjelaskan bahwa pasokan DMO minyakita pada 23 Agustus 2024 mencapai 228 ribu ton per bulan, melebihi target sasaran DMO. Minyak goreng curah kini tidak lagi termasuk dalam DMO, tetapi tetap diperbolehkan beredar. Harga minyak goreng pada minggu ke-4 Agustus 2024 tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Rini Andrida, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, menegaskan bahwa Perum Bulog aktif menjaga stabilitas harga pangan melalui pengadaan gabah dan beras.
“Pada tahun 2024, realisasi impor beras mencapai 2.530.546 ton dari Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Selama periode Januari hingga Juli, penerimaan beras berkisar antara 146 ribu hingga 546 ribu ton per bulan, dengan rata-rata 350 ribu ton per bulan,” ungkapnya.
Rini juga menyoroti indeks perkembangan harga bahan pangan pada minggu ke-3 Agustus 2024 yang menunjukkan kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai rawit, cabai merah, dan minyak goreng di berbagai daerah.
“Pada minggu ke-4 Agustus 2024, kenaikan harga masih berlanjut dengan cabai rawit di 253 daerah, cabai merah di 131 daerah, dan minyak goreng di 158 daerah,” tambahnya.
Tomsi Tohir, dalam arahannya, menekankan pentingnya surat Mendagri Nomor 500.2.5/1732/IJ tertanggal 17 Agustus 2024, yang berisi dukungan terhadap peningkatan produksi cabai.
“Kemendagri mendorong pemerintah daerah produsen cabai untuk memfasilitasi dan mendukung kebutuhan para petani guna meningkatkan produksi dan menjaga ketersediaan pasokan di Indonesia,” tegas Tomsi.
Menanggapi hal ini, Elfiani Sandri menegaskan komitmen Pemko Tanjungpinang dalam mendukung kebijakan pengendalian inflasi yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengimplementasikan kebijakan ini secara efektif dan menjaga stabilitas harga di daerah,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah konkret yang dipersiapkan, Pemko Tanjungpinang bertekad untuk terus menjaga kestabilan harga dan mengendalikan inflasi, demi kesejahteraan masyarakat di daerahnya.