
KUTIPAN – Di sebuah ruang pertemuan Bona Ventura Hotel yang adem oleh pendingin udara dan semangat peserta, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, membuka pelatihan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (SDM KDKMP) pada Jumat (31/10). Acara ini bukan sekadar formalitas seremonial, tapi menjadi bagian dari upaya membangun koperasi yang benar-benar bisa “bernafas” secara mandiri di tengah derasnya arus ekonomi modern.
Dalam arahannya, Lis mengingatkan bahwa penguatan SDM bukan sekadar jargon program, tapi jantung yang menggerakkan koperasi menuju kemandirian dan daya saing. Pemerintah Kota Tanjungpinang, katanya, berkomitmen menciptakan koperasi yang berbasis manusia unggul, bukan sekadar administrasi kertas atau papan nama.
“SDM koperasi merah putih harus menjadi motor penggerak. Tanpa sumber daya yang kompeten, koperasi tidak akan mampu tumbuh sehat dan memberikan manfaat bagi anggotanya. Profesionalitas, disiplin, dan akuntabilitas harus menjadi budaya kerja di dalam koperasi,” ungkap Lis.
Kalimat itu terdengar sederhana, tapi sesungguhnya menggambarkan pergeseran penting: koperasi tidak bisa hanya jadi wadah simpan-pinjam tanpa arah. Ia harus dikelola oleh orang-orang yang paham hitung-hitungan pasar, tahu cara membaca tren, dan berani berinovasi tanpa takut gagal.
Lis juga menambahkan, pengembangan kapasitas SDM bukan hanya perkara meningkatkan kemampuan manajerial, tapi juga soal menumbuhkan semangat wirausaha di tengah masyarakat.
“Pelatihan ini adalah investasi masa depan. SDM koperasi merah putih harus mampu membaca peluang, memahami pasar, dan mengelola unit usaha dengan strategi yang efektif,” lanjutnya.
Kata investasi masa depan itu bukan hiperbola. Sebab, tanpa peningkatan kapasitas manusia, koperasi mudah terjebak dalam rutinitas administrasi tanpa nilai tambah. Pelatihan seperti ini menjadi ruang pembelajaran agar koperasi tak lagi bergantung pada subsidi, melainkan kuat berdiri lewat kreativitas dan pengelolaan cerdas.
Lis berharap, pelatihan ini bisa jadi bekal nyata dalam mengelola koperasi yang sehat bukan hanya dalam laporan keuangan, tapi juga dalam manfaat sosial bagi masyarakat sekitar.
“Untuk wujudkan SDM koperasi merah putih yang unggul dan koperasi yang menjadi kebanggaan kita bersama sebagai bagian dari langkah nyata mewujudkan SDM dan talenta unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Sebuah penutup yang terasa seperti ajakan optimistis: koperasi bukan tinggal cerita masa lalu, tapi bisa jadi wajah masa depan ekonomi yang berkeadilan, asal dijalankan oleh manusia-manusia yang mau belajar dan tumbuh bersama.





