KUTIPAN – Para pedagang makanan yang ada di ruko Komplek Summerland, Simpang PJR, Batu Besar, Kecamatan Nongsa keluhkan pengerjaan proyek pelebaran jalan Hang Kesturi, Kelurahan Batu Besar menimbulkan banyak debu dan rawan kecelakaan.
Akibatnya, para pedagang yang ada di wilayah tersebut bolak balik membersihkan debu yang menempel di kursi maupun meja-meja.
Selain para pedagang, sejumlah pengguna jalan raya yang melintas di kawasan tersebut tampak selalu menutup sebagian wajahnya untuk melindungi hidung ataupun mata agar terhindar dari debu.
“Kontraktor proyek jalan ini sama sekali tidak peka terhadap dampak lingkungan. Kami harus mengalami penurunan omset karena barang dagangan atau lokasi jualan kami berdebu,” ujar salah satu pedagang di kawasan komplek pertokoan Summerland, Jum’at (2/8/2024).
Selain mengalami penurunan omset, para pengunjung atau pembeli enggan datang. Mereka, lebih memilih tempat yang jauh lebih bersih karena di komplek pertokoan Summerland bukan lagi tempat yang nyaman.
- Pesan Tegas Bupati Lingga: ASN Wajib Netral Hindari Fitnah dan Hujatan
- Perumda Air Minum Tirta Lingga Gelar Peresmian Pekerjaan Optimalisasi Pemanfaatan Embung Gemuruh
- Bupati Lingga Resmikan Pipa Baru Sepanjang 9 KM, Solusi Air Bersih di Dabo Singkep
- Bupati Natuna Pimpin Upacara Peringatan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional 2024
- Jelang Pilkada 2024, Kapolres dan Dandim 0318/Natuna Terima Arahan Kapolri dan Panglima TNI
“Bagaimana para pengunjung mau datang kesini. Baru sebentar duduk, debu proyek jalan itu sudah menyerang para pelanggan kami,” jelasnya.
Menanggapi keluhan warga, Kapolsek Nongsa Kompol Efendri Alie mengaku banyak menerima pengaduan dan keluhan dari pedagang makanan yang ada di ruko Summerland.
“Pihak kontraktor ataupun pengawas pengerjaan jalan tidak memperhatikan dan mengabaikan keselamatan masyarakat banyak, dimana disaat cuaca panas debu yang begitu banyak diabaikan dan tidak dilakukan penyiraman jalan,” ujar Kompol Efendri.
Kemarin sore, lanjut Kompol Efendri, kita langsung turun ke lokasi dan mereka melakukan penyiraman jalan setelah ditegur melalui Kanit Intelkam Polsek Nongsa. Namun, hal ini justru terulang kembali dan saya menilai pihak kontraktor lalai serta kurang memperhatikan masyarakat setempat.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan pemanggilan terhadap kontraktor proyek pelebaran jalan raya tersebut,” tutup Kompol Efendri.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan pelebaran jalan di sejumlah titik Kota Batam. Terlepas dari itu, pihak kontraktor juga harus lebih memperhatikan soal dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Pantauan wartawan, selain debu tanah yang bertebaran, proyek pelebaran jalan ini juga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Terlebih disaat jam berangkat atau pulang para pekerja.(Yun)