
KUTIPAN – Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Kepri dalam membangun iklim investasi yang sehat, transparan, dan inklusif, khususnya di sektor maritim dan offshore.
Hal itu disampaikannya saat membuka The 8th Indonesia Marine & Offshore Expo (IMOX) dan Asia Connect Business Forum 2025 di Ballroom Radisson Golf & Convention Center, Batam, Rabu (6/8/2025).
“Acara ini harus mampu menciptakan peluang investasi konkret, termasuk pembangunan pelabuhan pintar dan penguatan industri galangan kapal, serta peningkatan kapasitas SDM maritim lokal,” tegas Nyanyang.
Menurutnya, Provinsi Kepri terus memperkuat iklim investasi melalui penerapan Free Trade Zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun, dengan insentif berupa pembebasan bea ekspor-impor, PPN, dan PPnBM untuk pelaku usaha.
IMOX 2025 sendiri menjadi wadah strategis yang mempertemukan pelaku industri maritim, perkapalan, pemerintah, dan investor dari berbagai negara untuk menjawab tantangan industri dan tren pasar.
Dalam kesempatan itu, Nyanyang menyebut Kepri sebagai “Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia”, menyoroti peran penting provinsi ini dalam jalur perdagangan global Selat Malaka, yang dilintasi lebih dari 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer setiap tahunnya.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri pada Triwulan II 2025 tumbuh impresif sebesar 7,14 persen (YoY), tertinggi di Sumatera dan ketiga nasional,” jelas Nyanyang.
Sektor industri tercatat menyumbang kontribusi tertinggi dalam PDRB, yakni 41,40 persen dan mendongkrak pertumbuhan hingga 2,91 persen, ditopang capaian investasi Rp47,261 triliun sepanjang 2024 dari PMA dan PMDN.
Turut hadir dalam pembukaan IMOX 2025 antara lain: Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk, CEO PT Fireworks Indonesia Kenny Young, Deputi VI BP Batam Ariastuti Sirait, dan Direktur Investasi BP Batam Dendi Gusti Nandar.