
KUTIPAN – Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Lingga menyuarakan keresahan masyarakat terkait investasi PT Tianshan Alumina Indonesia yang hingga saat ini belum terealisasi.
Aspirasi itu disampaikan dalam dialog terbuka bersama Pemerintah Kabupaten Lingga yang dihadiri Bupati Muhammad Nizar, Wakil Bupati Novrizal, Ketua DPRD Maya Sari dan Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan di Kantor Bupati Lingga, Selasa (9/9/2025).
“Kami masyarakat Singkep sangat berharap investasi ini segera terealisasi. Kami tahu PT Tianshan sudah berproses dalam perizinan. Jika ada kendala, masyarakat melalui perwakilan LSM siap untuk ikut memperjuangkannya hingga ke pemerintah pusat,” ucap Kusnadi dari Forum Komunikasi Masyarakat Singkep (FKMS).
Hal senada diungkapkan Marbeska dari Ormas Melayu Pulau Singkep. Ia menegaskan bahwa smelter Tianshan sudah sejak lama ingin berinvestasi di Lingga namun hingga saat ini masih belum realisasi, ia berharap investasi besar ini dapat segera terwujud agar perekonomian masyarakat meningkat, bahkan Marbeska menawarkan bantuan komunikasi antara Pemkab Lingga dengan pemerintah pusat.
“Jika di izinkan Pemda, kami siap melalui relasi yang kami kenal, untuk membantu komunikasi antara Pemda ke Pemerintah Pusat terkait investasi Tianshan,” katanya.

Dukungan juga datang dari Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga, Arman Arsyad menekankan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap Pemkab Lingga dalam memperjuangkan investasi tersebut.
Menurut Arman, visi misi Pemkab Lingga selaras dengan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya serta mendorong hilirisasi industri.
“Artinya, lapangan pekerjaan sudah di depan mata. Tianshan siap berinvestasi di Lingga. Seperti yang disampaikan Pak Bupati semua izin sudah beres dari kabupaten hingga pusat. Jadi jika memang ada yang belum tersepakati ditingkat pusat sebaiknya segera diputuskan agar investasi segera jalan dan berdampak pada ekonomi masyarakat,” jelas Arman.

Menanggapi hal itu, Bupati Lingga, Muhammad Nizar memastikan bahwa perizinan investasi PT Tianshan yang diproses sejak tiga tahun lalu kini sudah lengkap.
“Izin sudah lengkap semua, sudah tidak ada bermasalah, tinggal satu tahap saja lagi tahap itu bukan di daerah atau di kementerian teknis perizinan,” kata Nizar.
Tahapan yang tingal selangkah lagi ini ungkap Nizar yakni terkait kendala lahan kawasan latihan militer, yang membuat realisasi investasi ini belum groundbreaking. Namun Pemda telah berupaya mencarikan solusinya.
“Kita, Pemda sudah men-trekking sesuai arahan Kemenhan melalui Pak Dirjend pada bulan Juni lalu untuk titik koordinat yang diminta ke pihak PT Tianshan, ada 3 alternatif koordinat yang baru, dan sudah diserahkan pada Pak Dirjend Kemenhan dan Bang Endipat anggota Komisi I DPR Dapil Kepri,” ungkap Nizar.
Menurutnya, jika pergantian lahan seluas 400 hektare itu disepakati, maka groundbreaking investasi dapat segera dilakukan.
“Kalau pergantian lahan 400 hektare itu disepakati oleh TNI-AL/Kemenhan, nah ini bisa dimulai untuk groundbreaking,” ungkap Nizar.
Di dialog tersebut, Bupati Lingga Muhammad Nizar membeberkan bahwa investasi besar yang bakal menyerap ribuan tenaga kerja ini dalam posisi krusial. Sejak tahun 2022, perusahaan asal Shanghai tersebut telah menjalani proses perizinan dan persiapan investasi di Indonesia khususnya di Kabupaten Lingga.
Selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2022, 2023, hingga 2024, mereka menunggu kepastian agar rencana pembangunan smelter bisa segera dimulai.
“Tiansan Indonesia yang dipercayakan mengurus ini namanya Mr. Wu mendapat ultimatum oleh CEO PT Tianshan di Shanghai, waktu tinggal 4 bulan lagi. Kalau sampai Desember 2025 ini tidak ada kejelasan, mereka akan hengkang. Aset yang ada di Indonesia dijual dan mereka mempertimbangkan opsi pindah ke Malaysia atau memperluas pabrik di China,” ungkap Nizar.
Meski demikian, Nizar optimis pemerintah pusat tidak akan melepaskan peluang investasi tersebut, apalagi investasi ini bakal menyerap ribuan tenaga kerja hal ini sejalan dengan visi misi presiden dan wakil presiden menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
“Saya optimis terkait hal ini, karena harapan rakyat indonesia khusus masyarakat Kabupaten Lingga tetaplah menjadi prioritas pemerintah pusat dalam mensejahterakan masyarakatnya,” kata Nizar.
Laporan: Dito Editor: Fikri