
KUTIPAN – Desakan agar investasi PT Tianshan Alumina Indonesia segera direalisasikan kembali mengemuka, pada forum dialog terbuka yang digelar di Kantor Bupati Lingga, Selasa (9/9/2025). Mahasiswa, serikat pekerja, organisasi masyarakat (ormas), MUI, Lembaga Adat Melayu dan tokoh masyarakat, menyuarakan pentingnya investasi ini untuk membuka lapangan kerja baru dan menjawab keresahan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Dari kalangan mahasiswa, Pratiwi, salah seorang mahasiswi, menyoroti betapa sulitnya generasi muda mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Mereka berharap setelah lulus kuliah dapat menetap di kampung halaman tanpa harus mencari pekerjaan di kota-kota besar.
“Kami sebagai mahasiswa sangat berharap investasi ini. Banyak generasi muda Lingga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah. Harapan kami, dengan berdirinya smelter Tianshan, kesempatan kerja bisa terbuka luas bagi pemuda daerah,” ungkap Pratiwi.
Desakan juga datang dari Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPSI) – NIBA Kabupaten Lingga. Christophorus bersama pengurus serikat pekerja, menegaskan keresahan buruh dan masyarakat semakin mencuat akibat minimnya lapangan pekerjaan. Situasi ini diperparah oleh kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat, sehingga daya serap tenaga kerja kian tertekan.

“Lapangan pekerjaan ini adalah janji pemerintah yang ditunggu-tunggu. Negeri ini kaya, tapi rakyatnya miskin. Ditengah kondisi ekonomi sulit, masyarakat dan buruh semakin merasakan dampaknya. Apalagi dengan adanya efisiensi dari pemerintah pusat, peluang kerja semakin sempit. Maka dari itu, kami mendesak agar pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” tegas Christophorus.
Sementara desakan juga datang dari Zulfikar dan Juli dari Generasi Anak Melayu (Geram) menyoroti kondisi realita ditengah masyarakat yang terjadi lemahnya daya beli hingga membuat banyak kedai kecil sepi pengunjung, sebagai bukti nyata minimnya perputaran ekonomi di daerah.
“Ini realita di lapangan. Kedai-kedai sepi, daya beli masyarakat melemah, semua karena penghasilan makin sulit. Kalau lapangan kerja terbuka, perputaran uang jelas akan lebih baik,” ujarnya.
Zulfikar juga menekankan bahwa rencana investasi Tianshan sudah lama berwacana di Lingga, namun hingga kini belum terealisasi. Bersama sejumlah LSM lainnya, Zulfikar menegaskan bahwa masyarakat siap melangkah lebih jauh dengan menyurati Presiden Prabowo Subianto jika investasi Tianshan terus tertunda.
“Kami siap menggalang tanda tangan masyarakat untuk disampaikan langsung ke Presiden. Tianshan sudah di depan mata, dan lapangan pekerjaan sudah menanti jika investasi ini benar-benar berjalan,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Lingga, Novrizal, menegaskan bahwa sejak awal kepemimpinannya bersama Bupati, membuka lapangan kerja adalah target utama. Ia memaparkan bahwa hampir seluruh kendala investasi Tianshan sudah diselesaikan, kecuali soal lahan yang berada di kawasan latihan militer.
“Sejak awal kami dilantik, fokus utama kami adalah menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi. Segala prosedur sudah kami upayakan terkait investasi agar lapangan kerja terbuka di Lingga, harapan masyarakat dan kami juga sama tentu investasi Tianshan ini cepat terealisasi,” katanya.
Novrizal juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah dalam hal ini dirinya dan Bupati Lingga terus menjaga komunikasi baik itu dengan PT Tianshan Alumina Indonesia maupun dengan TNI AL/Kemenhan melalui Endipat dari Komisi I DPR RI Dapil Kepri agar realisasi investasi ini segara terwujud.
“Sama-sama kita berdoa, semoga apa yang sama-sama kita harapkan segera terealisasi dan Tianshan groundbreaking, investasi besar ini sudah didepan mata, tinggal menunggu titik koordinat mana yang di setujui oleh TNI AL/Kemenhan untuk lahan penganti yang telah Pemda Lingga bantu usulkan baru-baru ini,” kata Novrizal.
Laporan: Dito Editor: Fikri