
KUTIPAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar lelang eksekusi barang rampasan hasil tindak pidana korupsi yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Proses lelang ini dimulai sejak persiapan pada 21 Februari dan akan digelar pada 6 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya KPK untuk memulihkan keuangan negara.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, KPK bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III. Salah satu tahap penting dalam proses lelang adalah kegiatan ‘aanwijzing’, yang merupakan kesempatan bagi calon peserta lelang untuk memeriksa langsung kondisi barang yang akan dilelang. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Jakarta pada Sabtu (1/3/2025).
Anggota Dewan Pengawas KPK, Benny Jozua Mamoto, menegaskan bahwa seluruh tahapan lelang, termasuk aanwijzing, dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Kami memastikan bahwa seluruh tahapan lelang dilakukan dengan cara yang adil dan profesional. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan keyakinan bahwa proses ini transparan,” kata Benny.
Benny juga memastikan kualitas barang yang dilelang tidak perlu diragukan. Barang-barang rampasan yang disimpan di Rupbasan KPK telah dirawat dengan baik. “Kami menyaksikan bagaimana sistem pengamanan yang sangat baik di sini. Barang-barang ini dijaga dengan hati-hati untuk memastikan nilainya tetap terjaga,” tambahnya.
Direktur Labuksi KPK, Mungki Hadipratikto, menjelaskan bahwa aanwijzing memberikan kesempatan bagi calon peserta lelang untuk menilai langsung kondisi barang. Lelang ini juga berkontribusi besar terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang mencapai 40-50 persen dari total PNBP yang diperoleh melalui bea lelang.
Lelang eksekusi barang rampasan ini akan dilaksanakan secara daring melalui situs resmi lelang.go.id. Proses ini diawasi oleh pejabat lelang dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan untuk memastikan transparansi.
Lelang akan berlangsung dalam dua sesi dengan total 81 objek barang rampasan, yang terdiri dari berbagai aset, seperti:
- Sesi pertama: 6 unit apartemen dan 6 bidang tanah beserta bangunan rumah.
- Sesi kedua: 14 paket elektronik, termasuk telepon seluler, laptop, dan perangkat penyimpanan.
Selain itu, terdapat juga barang rampasan lainnya, seperti sepeda motor Harley-Davidson, mobil, tas bermerek, logam mulia, perhiasan, dan banyak lagi.
Calon peserta lelang dapat mendaftar secara online melalui lelang.go.id, memilih barang yang diminati, dan mengikuti proses lelang sesuai jadwal yang ditentukan.