
KUTIPAN – Malam itu Jum’at (2/5/2025, Sekretariat Pramuka Lingga di kawasan Implasmen Dabo Singkep agak berbeda. Biasanya sepi, kali ini ramai oleh orang-orang yang—kalau bukan bicara atlet—ya bicara anggaran. Yup, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lingga menggelar rapat persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026. Bukan cuma bahas atlet, tapi juga pagu anggaran—dua hal yang kalau nggak diurus bareng, bisa bikin repot bareng juga.
Rapat ini jadi momen penting. Setelah SK turun pada 16 April 2025, ini adalah rapat perdana antara pengurus KONI yang baru dan pengurus cabang olahraga (Cabor). Jadi ya bisa dibilang, ini semacam rapat perkenalan tapi bumbu-bumbunya sudah anggaran, transparansi, dan evaluasi.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua KONI Lingga, Junaidi Adjam, “Ini merupakan rapat awal pengurus KONI setelah menerima SK pada tanggal 16 April 2025 yang lalu, dan rapat ini rapat awal pertemuan sebagian pengurus dengan pengurus cabang olahraga (Cabor) dalam rangka untuk transparansi daripada program kegiatan dan anggaran, baik itu tahun 2025 maupun 2026.”
Bukan cuma ajang temu kangen antara atlet dan admin, Junaidi juga menekankan pentingnya legalitas dan eksistensi dari para pengurus Cabor. Artinya, bukan cuma ngaku-ngaku pelatih, tapi harus jelas siapa pengurusnya, dan benar-benar aktif membina atlet.
“Harapan sebenarnya dari KONI, para pengurus ini ada kepastian dari kawan-kawan Cabor. Baik legalitas dari kepengurusannya maupun eksistensinya dalam membina dan melatih terhadap atlet cabang olahraga yang dibinanya,” jelas Junaidi.
Tentu, kata dia, ini adalah langkah awal untuk menghadapi Porprov 2026. Tapi jangan salah sangka, ini bukan sekadar soal strategi atlet. Ada hal lain yang lebih sensitif dan sering bikin repot: uang.
“Jadi mudah-mudahan pertemuan awal ini sebagai langkah awal juga kita coba mengintrospeksi diri kita, dan mengintrospeksi pengurus agar ke depan kita tidak ada hal-hal yang sifatnya pelanggaran dalam masalah hukum. Terutama di dalam pengelolaan keuangan dari dana hibah yang kita terima dari pemerintah Kabupaten Lingga,” tutup Junaidi.
Nah, kalau semua rencana berjalan lancar, anggaran beres, dan atlet serius latihan, bisa jadi Lingga punya kans bikin kejutan di Porprov nanti. Tapi yang jelas, malam itu, semangatnya bukan cuma soal menang, tapi juga soal nggak mau ribet di kemudian hari.
Laporan: Dito Editor: Fikri