KUTIPAN – Kejuaraan Antar Kampung (Tarkam) Kemenpora RI 2024 yang digelar bersamaan dengan Festival Olahraga Masyarakat Kota Tanjungpinang (Forkot) berlangsung meriah di pelataran Tugu Sirih Tepi Laut, Tanjungpinang. Acara ini berhasil menarik perhatian masyarakat dengan memadukan olahraga kompetitif dan pelestarian budaya lokal.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenpora RI yang telah memilih Tanjungpinang sebagai salah satu tuan rumah Tarkam selama tiga tahun berturut-turut. “Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami sangat berharap ke depan semakin banyak kegiatan Kemenpora yang diselenggarakan di kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Tak hanya sekadar kompetisi olahraga, Zulhidayat menyoroti bahwa Tarkam kali ini turut memperkenalkan budaya lokal seperti permainan gasing dan layang-layang yang merupakan bagian dari warisan budaya Melayu. “Harapannya, olahraga air juga lebih banyak diselenggarakan di Tanjungpinang, mengingat 96 persen wilayah provinsi Kepri merupakan perairan,” tambahnya.
Zulhidayat juga memberikan apresiasi kepada Kormi, yang untuk pertama kalinya mampu berkolaborasi dengan baik bersama Pemko Tanjungpinang dan Kemenpora. “Kita berharap semoga kegiatan Tarkam dan Forkot ini dapat terlaksana dengan sempurna, dan bukan tidak mungkin akan menghasilkan bibit-bibit atlet terbaik di kota Tanjungpinang dari beberapa cabang olahraga yang sedang maupun yang akan dilaksanakan nantinya,” pungkasnya.
Dewan Pembina KORMI Kepri, Ansar Ahmad, menegaskan bahwa festival olahraga ini membawa tren positif bagi masyarakat. “Kormi berkembang menjadi tren olahraga masyarakat yang semakin semarak, meski tidak berorientasi pada prestasi. Tujuan utamanya adalah memperkuat silaturahmi, membangun kebersamaan, serta menghidupkan kembali olahraga tradisional,” katanya.
Ansar berharap, melalui Kormi, masyarakat bisa lebih sering terlibat dalam kegiatan olahraga rutin. “Saya berharap melalui Kormi, kita dapat menciptakan kegiatan olahraga rutin masyarakat dalam berbagai bentuk, sehingga Kormi memiliki atmosfer dan spektrum yang lebih luas lagi,” tambahnya.
Senada dengan Ansar, Akbar Mia, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diterima saat membuka Tarkam di Tanjungpinang.
“Ini pertama kalinya kami menerima sambutan seperti ini dalam perjalanan Tarkam di Indonesia. Tanjungpinang luar biasa,” ungkapnya.
Akbar menjelaskan bahwa Kejuaraan Tarkam dirancang bukan untuk mencetak prestasi atlet, melainkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga.
“Yang diharapkan oleh Presiden dan Menteri adalah bagaimana Tarkam ini bisa menjadi wadah untuk membuat masyarakat tertarik berolahraga agar tubuhnya sehat dan bugar,” ujarnya.
Kegiatan Tarkam dan Festival KORMI di Tanjungpinang ini akan berlangsung hingga 30 September 2024 dengan mempertandingkan cabang olahraga seperti atletik, voli, bulu tangkis, dan senam. Sementara itu, festival KORMI menghadirkan olahraga tradisional seperti drumband, gasing, layang-layang, dan karate tradisional.
Total peserta yang mengikuti gelaran ini mencapai 1.010 orang, termasuk peserta dari Singapura dalam cabang layang-layang. Ini membuktikan bahwa Tarkam dan KORMI 2024 tidak hanya menarik bagi warga lokal, tetapi juga komunitas internasional.