
KUTIPAN – Biasanya, yang dikaitkan dengan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) adalah patroli, razia, atau laporan gangguan. Tapi Minggu (20/7/2025) lalu, Pantai Air Nanti di Jembatan 4 Barelang, Batam, punya cara lain untuk merawat kamtibmas: lewat doa, lomba anak-anak, dan santunan.
Komunitas keagamaan di Batam, termasuk Aksi Bela Palestina, bersinergi bersama Polda Kepulauan Riau dalam satu kegiatan sederhana tapi bermakna: berbagi untuk anak-anak panti asuhan.
Ada ratusan anak yatim dan dhuafa yang ikut hadir. Mereka tak cuma pulang dengan uang santunan di tangan, tapi juga dengan tawa dari perlombaan kecil dan pesan-pesan moral yang menyentuh: tentang pentingnya toleransi, saling menghargai, dan menjaga kedamaian.
Ferdinan, Ketua Aksi Bela Palestina dan penggiat sosial-keagamaan di Batam, punya pandangan yang dalam tentang kegiatan ini.
“Dengan mempererat hubungan emosional dan spiritual, kita harap tercipta lingkungan yang aman dan penuh kasih,” ujarnya.
Buat Ferdinan, kegiatan sosial bukan sekadar bentuk amal, tapi juga dakwah yang menyentuh. Dalam lanskap masyarakat urban yang kadang terpecah oleh sekat-sekat identitas, peristiwa semacam ini adalah jembatan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah pondasi utama dalam menjaga harmoni sosial,” katanya.
Tentu saja, polisi bukan cuma hadir sebagai pengamanan. Di sinilah terlihat pendekatan humanis: aparat penegak hukum membaur dengan masyarakat, tertawa bersama anak-anak, mendengar kisah hidup mereka, dan menjadi bagian dari proses sosial.
“Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara aparat kepolisian dan elemen keagamaan semakin kuat dalam membangun masyarakat yang rukun, aman, dan beradab,” tukas Ferdinan.
Di tengah arus konflik identitas yang kadang masih muncul di ruang publik dan media sosial, kegiatan ini seperti angin segar: sebuah pertemuan yang tak digerakkan oleh kewajiban, tapi oleh niat untuk saling merawat.
Dan pantai, seperti biasa, menjadi tempat yang tepat untuk itu: tempat terbuka, tak ada sekat, semua bisa berkumpul dalam satu garis horizon yang sama.
Laporan: Erika
Editor: Fikri
Foto: Ilham
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.