KUTIPAN – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menghadiri dan memberikan lima poin arahan penting pada kegiatan gelar peralatan penanggulangan bencana di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan BNPB dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengangkat tema “Optimalisasi Peralatan Penanggulangan Bencana Dalam Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat”.Senin 15 Juli 2024
Lima Poin Arahan Kepala BNPB:
- Ketersediaan Logistik dan Peralatan yang Memadai: Suharyanto menekankan pentingnya ketersediaan logistik dan peralatan yang memadai di daerah agar kebutuhan korban dapat segera terpenuhi dalam 72 jam pertama setelah bencana terjadi. “Penyiapan logistik dalam fase awal tanggap darurat menjadi sangat penting ketika terjadi bencana, suatu kawasan bisa terisolir sehingga bantuan logistik permakanan dan peralatan mungkin saja datang terlambat sedangkan golden time upaya penyelamatan adalah 3×24 jam pertama setelah bencana,” terang Suharyanto.
- Pemeliharaan Peralatan: Pemeliharaan peralatan secara rutin untuk memperpanjang usia pakai peralatan penanggulangan bencana di tengah kondisi darurat juga menjadi poin penting yang disampaikan oleh Suharyanto.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Suharyanto juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam tata kelola pergudangan logistik agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
- Kerjasama dengan Stakeholder: Perlunya menjalin kerjasama dengan stakeholder melalui mekanisme pembentukan klaster logistik untuk memperkuat koordinasi, ketersediaan, dan distribusi logistik.
- Digitalisasi Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan: Suharyanto memperkenalkan aplikasi INALOGPAL, yang diluncurkan BNPB untuk menyelaraskan amanat Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). BPBD seluruh Indonesia diwajibkan untuk melakukan input data ketersediaan logistik dan peralatan yang dimiliki ke dalam aplikasi ini.
Dukungan Operasional Siaga Darurat:
Memasuki puncak musim kemarau 2024, beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 45 hari. Suharyanto mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi kering, seperti kekeringan dan kebakaran hutan. “Saya imbau, mari kita waspada potensi kekeringan dan potensi kebakaran hutan di area pegunungan dan tempat pembuangan akhir sampah. Jangan sampai kejadian kebakaran lahan gunung dan tempat sampah seperti yang terjadi di tahun 2023 terulang kembali,” katanya.
Dalam acara tersebut, BNPB juga menyerahkan dukungan bantuan operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada Provinsi Jawa Timur sebesar 250 juta rupiah dan kepada 23 kabupaten/kota se-Jawa Timur masing-masing sebesar 200 juta rupiah. Selain DSP, BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan kepada Kabupaten Banyuwangi, termasuk pompa besar 23 HP, pompa alkon 6 HP, tenda pengungsi, velbed, dan tandon air.
Kegiatan gelar peralatan ini dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Purn. Fajar Setiawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Lilik Kurniawan, beserta unsur Forkopimda Banyuwangi. Acara ini melibatkan semua BPBD di 23 kabupaten/kota di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta perwakilan BPBD se-Indonesia.
Dengan arahan dan dukungan ini, diharapkan penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, dapat dilakukan dengan lebih baik, efektif, dan efisien, meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.