KUTIPAN – Menindaklanjuti temuan kasus polio tipe 2 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, Kementerian Kesehatan menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia. Untuk mencegah penularan polio, Pemerintah Kota Tanjungpinang akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio mulai 23 Juli 2024.
“PIN Polio tahap pertama akan dilaksanakan selama satu pekan, mulai tanggal 23 sampai dengan 29 Juli 2024. Kegiatan ini menargetkan sasaran sekitar 33 ribu anak usia 0 sampai dengan 7 tahun 11 bulan di Tanjungpinang, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Teguh Susanto, Kamis (18/7).
Berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral terkait pelaksanaan PIN Polio yang difasilitasi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang pada Selasa (16/7) lalu, lanjutnya, PIN Polio tahap pertama akan dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas, sekolah, dan beberapa titik pelayanan kesehatan lainnya. Setelah tahap pertama, dua minggu setelahnya akan dilanjutkan kembali dengan pemberian imunisasi tetes polio tahap kedua.
Teguh mengimbau agar orang tua yang memiliki anak usia 0 sampai dengan 7 tahun 11 bulan untuk kembali memberi imunisasi tetes polio, meski sebelumnya mungkin telah memberikan imunisasi lengkap. Sebab pada PIN Polio yang akan dilaksanakan mulai 23 Juli nanti, akan diberikan vaksin tipe 2. Sementara vaksin polio yang diberikan pada imunisasi sebelumnya, pada umumnya adalah vaksin tipe 1 dan tipe 3.
“Satu kejadian polio yang terjadi, sudah cukup dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan KLB Polio. Sebab penyakit ini sangat menular, dan penularan bisa terjadi melalui mulut, makan yang tidak higienis, atau air yang tercemar tinja. Untuk mendapatkan kekebalan optimal terhadap virus polio, anak harus mendapatkan imunisasi lengkap. Vaksin polio ini aman, dan dinyatakan halal,” ungkap Teguh.
Dengan pelaksanaan PIN Polio ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang berharap dapat memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang berpotensi menyebabkan kecacatan tersebut. (Qori)