
KUTIPAN – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Rizal Ul Haq, menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam memperkuat kompetensi sekaligus meningkatkan kesejahteraan guru. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi ketimpangan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kita ingin kesejahteraan guru meningkat berbasis kompetensi. Bukan semata-mata kenaikan tunjangan, tetapi juga peningkatan kemampuan mengajar yang berkualitas,” ujar Wamen Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Minggu (27/4/2025).
Fajar menyampaikan bahwa berbagai upaya peningkatan kualitas guru sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu gebrakannya adalah pemberian kenaikan tunjangan profesi untuk guru non-ASN yang telah tersertifikasi, yang mulai berjalan sejak November 2024. Selain itu, tunjangan profesi untuk guru ASN juga disalurkan langsung guna memastikan keadilan.
Menurutnya, kunci pemerataan pendidikan ada di tangan guru.
“Kita ingin ke depan kualitas pendidikan di Tarutung atau Tapanuli Utara tak berbeda jauh dengan di kota besar. Mungkin ada perbedaan, tapi tidak lagi terlalu jauh,” tegasnya.
Selain peningkatan tunjangan, Kemendikdasmen juga mendorong kolaborasi lintas sektor—dari pelatihan guru, penguatan ekosistem sekolah, hingga dukungan kebijakan yang berpihak pada daerah tertinggal.
Semua langkah ini sejalan dengan visi besar nasional: menciptakan sistem pendidikan yang adil, berkualitas, dan merata untuk seluruh anak-anak Indonesia, tanpa terkecuali.