Prestasi luar biasa dicapai oleh Kelurahan Tanjungpinang Barat yang berhasil meraih Penghargaan Desa/Kelurahan Bebas Stunting dalam kategori intervensi sensitif pengendalian stunting. Penghargaan ini mendapat apresiasi tinggi dari Penjabat (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, Sos.
“Prestasi dan capaian ini merupakan hasil dari komitmen serta kerjasama dari semua pihak dalam penanggulangan menurunkan jumlah stunting. Untuk itu, saya turut mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kepala BKKBN Kepulauan Riau, Kadis Kesehatan, Camat dan Lurah, PKK Kelurahan, PLKB Kelurahan, termasuk RT/RW, ketua Kampung KB Kelurahan Tanjungpinang Barat, serta seluruh masyarakat,” kata Hasan.
Hasan menyampaikan apresiasinya ini saat menghadiri kegiatan pelatihan dan lokakarya Nasional sekaligus penyerahan penghargaan desa/kelurahan bebas stunting award 2023 yang gelar oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), di Hotel Sahid Jaya Convention & Exhibition Center, Jogjakarta, Senin (13/11/2023).
“Penghargaan ini bukan sekadar prestasi kelurahan, tetapi juga menjadi kado berharga dari pemerintah untuk seluruh masyarakat Kelurahan Tanjungpinang Barat. Karenanya, sinergi itu penting sebagai langkah positif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas stunting,” tambah Hasan.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat terhadap inovasi Kelurahan Tanjungpinang Barat dalam penanganan stunting, yang dilakukan melalui partisipasi dan swadaya masyarakat.
“Pemerintah pusat memberikan penghargaan ini berdasarkan penilaian terhadap inovasi Kelurahan Tanjungpinang Barat dalam penanganan stunting. Kelurahan ini berhasil melibatkan masyarakat secara aktif dengan kegiatan dan penganggaran yang berasal dari partisipasi atau swadaya masyarakat. Seperti memberikan asupan makanan sehat dan bergizi dengan protein tinggi kepada anak yang terindikasi stunting. Sementara di tempat lain, penanganannya dilakukan melalui dana APBD yang diprioritaskan untuk mengatasi masalah stunting,” ujarnya.
Hasan berharap pencapaian ini akan memotivasi semangat lebih dalam menurunkan angka stunting di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang.
“Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi prioritas nasional. Dengan target nasional menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, diperlukan aksi nyata dan upaya lebih. Semoga inovasi dan capaian ini dapat menjadi inspirasi dan diadopsi oleh kelurahan lain di kota Tanjungpinang,” ucapnya.
Selain itu, Hasan mengimbau setiap kelurahan untuk konsisten dalam menjaga inovasi yang berdampak pada penurunan stunting di wilayah masing-masing.
“Kami berharap kota Tanjungpinang dapat mencapai status zero stunting atau bebas stunting,” tambahnya.