KUTIPAN – Polres Lingga memulai langkah konkret dalam melestarikan sejarah dan budaya Melayu dengan melakukan pengecatan serta perbaikan pada makam keluarga Temenggung Jamaludin dan Datuk Kaya Montel di Desa Mepar, Kabupaten Lingga. Inisiatif ini menjadi wujud kepedulian Kapolres Lingga terhadap warisan budaya yang ada di Kabupaten Lingga.
Kapolres Lingga, AKBP Apri Fajar Hermanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Lingga dalam merawat cagar budaya yang terdapat di Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu.
“Hari ini kami mulai merapikan beberapa makam yang kami fokuskan di Mepar. Kami cat dan perbaiki bagian yang rusak,” jelas Kapolres Apri pada Kamis 23 Januari 2025.
Ia menambahkan bahwa upaya ini juga bertujuan untuk memotivasi pelestarian budaya melalui kolaborasi dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Lingga.
“Kami mendorong agar dana CSR dimanfaatkan untuk mengelola dan membangun cagar budaya. Dengan begitu, budaya di Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu bisa dikenal luas, baik nasional maupun internasional,” tambahnya.
Temenggung Jamaludin dikenal sebagai pembesar Kerajaan Lingga yang bijaksana, dengan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa, memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan dan keamanan kerajaan.
Sementara itu, Datuk Kaya Montel adalah seorang bangsawan yang berpengaruh dalam perdagangan dan ekonomi Kerajaan Lingga. Kekayaannya serta kemampuannya dalam mengembangkan sektor ekonomi menjadi pilar penting kejayaan kerajaan.
Kedua tokoh ini memberikan kontribusi besar dalam sejarah Kerajaan Lingga. Kapolres Apri berharap, generasi saat ini dapat menghormati jasa para leluhur dengan cara menjaga dan merawat warisan budaya.
Ke depan, Polres Lingga mendorong agar pelestarian ini berlanjut dengan dukungan pemerintah daerah. Dana CSR yang terhimpun diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memastikan situs-situs bersejarah di Lingga tetap terawat dengan baik.
“Kami akan terus mendorong dan mengawal upaya ini agar pelestarian budaya di Lingga terus terlaksana,” tegas Kapolres.
Melalui langkah ini, Polres Lingga tidak hanya merawat warisan budaya, tetapi juga menjaga identitas sejarah sebagai Bunda Tanah Melayu untuk terus dikenang oleh generasi mendatang.(Yuanda)