
KUTIPAN – Seorang oknum Polisi Militer (PM) berinisial YG, yang bertugas di Subdenpom Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan, diduga melakukan pungutan liar (pungli) dan membekingi angkutan batubara yang melintasi Jalur Lintas Tengah Sumatera. Dengan dalih melancaran perjalanan angkutan batubara dari Lahat, Sumatera Selatan, hingga Kotabumi, Lampung Utara, dengan bebas dari pungli di perjalanan.
Praktik ini diduga telah berlangsung lama dan menjadi keluhan para sopir batubara, karena dana untuk “mel melan” (melancarkan perjalanan) dikelola oleh oknum PM YG.
Berdasarkan penelusuran awak media di lapangan, keluhan tersebut disampaikan oleh YY. Salah seorang sopir, YY, yang mengangkut batubara milik PT Duta Alam Sumatera (DAS), mengungkapkan bahwa uang pungli tersebut dikelola langsung oleh oknum PM YG.
“Kalau bayar itu langsung ke Pak YG. Dari perusahaan langsung ditransfer ke rekening beliau sebesar Rp1.800.000 per unit kendaraan,” ujar YY kepada awak media, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, hampir seluruh angkutan batubara yang melintas melalui jalur tersebut dikenakan pungutan serupa. Jumlah kendaraan yang terlibat pun diperkirakan mencapai ratusan unit.
“Kalau mobil mau lewat, ya Pak YG yang ngurus. Sopir tinggal terima beres,” ungkapnya.
Sebelumnya, uang pungli tersebut diberikan kepada sopir, namun kini langsung ditransfer ke oknum PM YG. YY merasa keberatan karena kehilangan kesempatan mendapatkan sisa uang dari negosiasi pungutan di jalan.
“Biasanya uang Rp1.800.000 itu masih ada sisa buat sopir. Misalnya, untuk bayar pungli di jalan kita lobi jadi Rp50.000 dari Rp100.000, kan masih ada sisa buat makan. Sekarang sudah tidak ada,” keluh seorang sopir.
Para sopir berharap Komandan Polisi Militer Kodam II Sriwijaya (Danpomdam) dan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) segera menindak oknum PM YG yang diduga terlibat dalam pungli tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, oknum PM YG belum dapat dikonfirmasi. Tim masih berupaya mendapatkan klarifikasi dari pihak terkait.
(Tim)