Dalam rangka meletakkan fondasi kuat bagi infrastruktur TIK untuk menunjang era Smart City dan Internet of Things terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara yang cerdas dan percepatan transformasi digital yang ditopang oleh perkembangan teknologi TIK, segenap pemangku kepentingan dalam ekosistem digital perlu bersama-sama mempercepat peralihan teknologi digital yang memungkinkan pengembangan ke depan, seperti pengiriman packet data dalam jumlah besar yang lebih optimal, penomoran protokol yang menyediakan lebih banyak fitur dan lebih cepat, serta membangun infrastruktur jaringan yang lebih aman.
Dalam gelaran ‘IPv6 Switch ON’ yang diselenggarakan di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, penerapan teknologi IPv6 Enhanced kembali digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia didukung oleh seluruh ekosistem digital dari perwakilan asosiasi industri, operator, provider teknologi dan akademia, seperti Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Telkom Indonesia, Telkomsel, XL Axiata, Smartfren, Huawei, Alita, dan Telkom University. Momentum peralihan dari teknologi IPv4 ke IPv6 Enhanced ini diharapkan menandai percepatan perkembangan aplikasi dan perangkat berbasis IPv6 yang mendukung lompatan-lompatan transformasi digital ke depan di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Tren transformasi digital telah berlangsung dan akan meningkat secara eksponensial di berbagai sektor. Oleh karena itu perlu dukungan kuat dan melibatkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, asosiasi industri dan operator dalam gelaran konferensi IPv6 Switch On ini yang di inisiasi oleh Asioti (Asosiasi IoT Indonesia) dengan menampilkan demo live jaringan IOH (Indosat Ooredoo Hutchison) dan edukasi IPv6 enhance yang didukung oleh Huawei. Saya percaya inisiatif ini akan memberikan keyakinan kita untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan pada strategi transformasi digital yang lebih baik,” kata Dr. Ir. Ismail, M.T., Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dan Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui keterangan pers yang diterima kutipan.co, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga : Huawei Komitmen Dukung dan Dorong Penguatan Ekosisten Ekonomi Melalui Teknologi Digital
Hal senada juga disampaikan Aju Widya Sari, S.T., Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo RI, kesiapan infrastruktur TIK didukung dengan implementasi teknologi dan ekosistem yang mutakhir merupakan kunci kesuksesan transformasi digital.
“Konferensi ini menjadi tonggak penting kolaborasi antar pemangku kepentingan yang mendukung IPv6 Switch On yang akan memberikan dampak pada user experience yang lebih baik. Pada kesempatan ini, saya juga mengapresiasi kepada Asioti (Asosisasi IoT Indonesia) demo live network dan edukasi IPv6 Enhanced didukung oleh IOH dan Huawei, di samping itu juga panel diskusi yang dilakukan oleh para asosiasi, para operator, penyedia teknologi dan akademisi dalam memformulasikan strategi implementasi IPv6 Enhanced,” kata Aju Widya.
Sementara itu, Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), menambahkan, kesiapan ekosistem industri TIK merupakan syarat fundamental bagi transformasi digital. Melek digital sekaligus user experience menjadi pendorong utama bagi layanan digital yang berdampak bagi akselerasi ekonomi digital.
“Saya sangat mengapresiasi Asioti yang telah menyelenggarakan konferensi ini, dan terlebih IOH dan Huawei yang telah memungkinkan kita semua menyaksikan secara langsung bagaimana IPv6 Enhanced dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan keyakinan yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan konektivitas yang masif dan cerdas di masa kini dan masa yang akan datang,” kata Sarwoto.
Dikesempatan yang sama menurut Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti), saat ini ekosistem industri telah siap dengan sejumlah perangkat IOT telah memenuhi standar IPv6 dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
“Infrastruktur TIK yang siap IPv6 akan menciptakan kesempatan lebih banyak dan masif untuk transformasi digital di masa mendatang. Dalam gelaran ini, kami menampilkan demo pengalaman nyata IPv6 Enhanced berkat dukungan IOH dan Huawei demi memberikan user experience yang lebih baik,” kata Teguh.
Sementara itu Merza Fachys, Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), mengatakan, industri selular terus berkembang mengikuti tuntutan pelanggan dan ekosistem. Meningkatkan kualitas layanan digital menjadi bagian terpenting untuk mendukung bisnis yang sehat terus tumbuh secara berkesinambungan.
“Harapannya, gelaran IPv6 Switch On ini dapat menjadi momentum untuk memanfaatkan berbagai terobosan dalam pengunaan IPv6 Enhanced untuk menghasilkan beragam layanan yang berkualitas bagi transformasi digital di masa depan. Kami mengapresiasi Asioti, IOH dan Huawei untuk presentasi demo dan edukasi penguatan IPv6. Kami berharap semua pihak dapat melanjutkan kolaborasi dalam mempercepat implementasi IPv6 Enhanced bagi Indonesia yang lebih digital,” ujar Merza.
Sementara pendapat, Muhammad Arif Angga, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menyampaikan, penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi individu, korporasi dan sektor industri. Konektivitas akan meluas dan masif melampaui populasi menuju perangkat-perangkat cerdas yang terhubung dengan internet.
“Teknologi menjadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran IPv6 Switch On sebagai momentum kesiapan ekosistem. Saya mengapresiasi Asioti, IOH yang didukung oleh Huawei, melalui demo real experience-nya yang meyakinkan kita semua mengenai manfaat transformasi digital.” kata Arif Angga.
Senada dengan Arif, Prof. Latif Ladid, Ketua IPv6 Forum ETSI, IPE,menyampaikan, adopsi IPv6 dalam infrastruktur TIK menjadi tren global yang tidak bisa dihindari. Banyak negara mendorong pengembangan IPv6 dan masuk dalam rencana strategisnya. IPv6 Enhanced merupakan salah satu landasan utama yang akan membantu digitalisasi semua industri dan mendorong perkembangan ekonomi digital. Kolaborasi semua pihak baik pemerintah, para asosiasi, para operator, akademisi dan penyedia teknologi akan mempercepat adopsi IPv6 di industri TIK.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, Asioti, IOH dan Huawei dalam menggelar summit IPv6 Switch On, yang disertai dengan demo show live streaming dan edukasi IPv6 enhanced, sehingga ekosistem industri TIK semakin memahami pentingnya IPv6 dalam meningkatkan kualitas demi percepatan ekonomi digital di Indonesia,” kata Prof Latif.
Ditegaskan, Gustiansyah Wilson, Head of Core Planning & Engineering of Indosat Ooredoo Hutchisonmengatakan, perkembangan dan permintaan pelanggan semakin meningkat dengan beragam layanan digital. Pihaknya berkomitmen terus memberikan layanan prima yang didukung infrastruktur TIK yang andal untuk memastikan kepuasan pelanggan. IPv6 Switch On summit ini menjadi momentum bersama untuk mendukung perkembangan kebutuhan ke depan yang semakin terkoneksi dan cerdas.
“Semoga demo show ini meningkatkan pemahaman mengenai IPv6 Enhanced bagi para peserta agar mereka dapat meningkatkan layanan digital yang semakin baik. Harapannya, para peserta memperoleh pengalaman dan edukasi lengkap mengenai teknologi IPv6 enhanced tersebut,” ujar Wilson.
Sementara itu, Director of Business Strategy, Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan, tren konektivitas global dan dunia yang lebih cerdas terus berkembang. Transformasi digital mengalami berbagai lompatan dan menggerakkan mesin ekonomi global. Teknologi dan ekosistem menjadi penggerak utama pertumbuhan digital yang sukses. Dalam hal ini, IPv6 Enhanced menjadi faktor kunci untuk memperkuat konektivitas, kecerdasan dan reliabilitas dari infrastruktur TIK untuk bisa menyajikan pengalaman layanan digital yang lebih baik.
Pada konferensi IPv6 Switch On ini, Huawei berkomitmen untuk siap mendukung implementasinya melalui teknologi yang dimiliki. Kami percaya bahwa momentum kolaborasi lintas pemangku kepentingan ini akan membawa manfaat bagi industri TIK Indonesia untuk mempercepat ekonomi digital di saat ini maupun di masa mendatang. Terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Kominfo, Asioti, IOH yang telah memberikan kesempatan kepada Huawei dalam ikut serta mendukung berlangsungnya demoshow dan edukasi IPv6 Enhanced SR6 untuk memberikan gambaran layanan digital yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Untuk diketahui, konferensi IPv6 juga menghadirkan pembicara dalam diskusi panel, termasuk Merza Fachys, President Director of Smartfren, Abdi Mulyanta Ginting, Head of IPv6 Task Force and EGM Digital Connectivity Service Telkom Indonesia, Indra Mardiatna, Vice President Technology Strategy of Telkomsel, I Gede Darmayusa, CTO of XL Axiata, dan Dr. Nyoman Bogi Aditya Karna, S.T. , M.T., Telkom University, dimoderatori oleh Dr. Sigit Puspito Wigati, Mastel.(Pan/*)