KUTIPAN – Pada debat publik yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lingga, Selasa malam, 12 November 2024, di Gedung Nasional, Dabo Singkep, calon Bupati Lingga nomor urut 2, Alias Wello, mengapresiasi pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lingga yang tercatat sebesar 72,23 pada tahun 2023. Capaian ini dinilai cukup positif dalam pembangunan manusia di daerah tersebut, meski masih tertinggal dibandingkan kabupaten dan kota lain di Provinsi Kepulauan Riau.
Alias Wello, yang akrab disapa Awe, mengakui bahwa pencapaian IPM ini menunjukkan hasil kerja keras dan komitmen dalam meningkatkan pembangunan manusia di Lingga. Namun, ia menekankan perlunya kerja konkret untuk mengangkat posisi Lingga agar tidak menjadi yang terendah di provinsi.
“Jujur kita katakan ini suatu pencapaian yang cukup baik. Tapi kenyataannya, dibandingkan dengan kabupaten-kota lain di Kepri, kita masih yang terendah,” ujar Alias Wello.
Ia menjelaskan bahwa IPM Lingga ditentukan oleh tiga faktor utama: umur panjang dan kesehatan, pengetahuan, serta kualitas hidup, yang diukur melalui indikator harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah.
Alias Wello menyatakan bahwa siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin Lingga nantinya harus menjadikan peningkatan IPM sebagai prioritas dalam program kerja mereka.
“Inilah yang harus kita bahas bersama. Setidaknya ini bahan kita bersama siapa pun yang menjadi pemimpin di Kabupaten Lingga,” katanya, menggarisbawahi pentingnya sinergi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lingga.
Muhammad Nizar: Capaian IPM 2023 Sudah Lampaui Target 2026
Menanganggapi pernyataan Alias Wello, calon Bupati Lingga nomor urut 1, Muhammad Nizar, menegaskan bahwa capaian IPM Lingga pada tahun 2023 bahkan sudah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk tahun 2026.
“IPM Lingga yang mencapai 72,23 pada tahun 2023 sebenarnya sudah melebihi target yang direncanakan untuk tahun 2026,” ungkap Nizar.
Pencapaian ini adalah hasil kerja keras dari pemerintah di masa kepemimpinannya yang patut dilanjutkan. Ia menambahkan bahwa masyarakat Lingga kini mulai merasakan manfaat dari pembangunan yang telah dilakukan.
“Tanpa kita sadar sudah kita lakukan dan sudah kita berhasil menikmatinya,” ungkap Nizar, menyiratkan bahwa kemajuan ini adalah bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Debat publik ini menjadi penting bagi masyarakat Lingga untuk melihat visi dan komitmen kedua calon bupati terkait pembangunan manusia di daerah mereka. Alias Wello dan Muhammad Nizar sepakat bahwa pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama bagi siapa pun yang akan memimpin Kabupaten Lingga ke depan.(Yuanda)