
KUTIPAN – Kalau biasanya yang datang ke daerah itu investor tambang atau investor sawit, kali ini Lingga dapat tamu dari arah yang lebih sejuk: para akademisi. Tim peneliti dari IPB University yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M. Zuhud (AMZU), MS, menyambangi Kabupaten Lingga, Selasa (22/07/2025).
Mereka datang bukan cuma untuk jalan-jalan atau makan sagu lempeng, tapi dengan misi: membangun agroindustri sagu berkelanjutan. Ya, sagu. Makanan tradisional yang dulu dianggap makanan darurat, kini jadi bahan diskusi para profesor.
Pertemuannya penuh semangat. Di gedung daerah Daik Lingga, bukan cuma soal data yang dibicarakan, tapi juga visi besar: bagaimana Lingga bisa naik kelas lewat sistem pertanian terpadu. Sagu tidak lagi sekadar bahan pangan, tapi juga potensi ekonomi jangka panjang.
Tujuan akhirnya sederhana tapi strategis: meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan yang lebih penting meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tapi bukan hanya soal sagu. Tim IPB dan Pemkab Lingga juga membahas peluang kerja sama di sektor lain: pertanian, perikanan, dan peternakan. Karena Lingga memang punya semua itu, tinggal bagaimana cara kelolanya.
Kunjungan ini jadi sinyal kuat. Bahwa kemitraan akademik bisa memberi warna baru bagi pembangunan daerah. Bahwa riset bukan cuma untuk laboratorium, tapi bisa jadi alat perjuangan di desa-desa.
Dan bahwa sagu, ternyata, tak pernah seremeh yang kita kira.
Laporan: Rangga
Editor: Fikri
Foto: Diskominfo
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.