
KUTIPAN – Kamu pernah nggak sih ngerasa harga cabai atau beras naik begitu cepat? Nah, pemerintah daerah ternyata nggak tinggal diam, termasuk Pemkot Tanjungpinang. Senin (15/12/2025), Pemkot Tanjungpinang melalui Sekretariat Daerah Bagian Ekonomi ikut Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah yang dilakukan secara hybrid bareng Kementerian Dalam Negeri.
Rapat ini dipimpin langsung Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, dan diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia plus jajaran direktur dan satuan tugas terkait. Selain ngomongin inflasi, rapat juga bahas evaluasi dan dukungan pemerintah daerah terhadap Program 3 Juta Rumah.
Tomsi Tohir bilang, “Rapat ini terus dan terus kita laksanakan agar pengendalian harga-harga barang pokok di daerah lebih terjaga dan daya beli masyarakat tetap kuat.” Jadi, rapat ini penting banget buat memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Secara data, inflasi nasional November tercatat 0,17% (mtm) dan 2,27% (ytd). Inflasi terbagi ke tiga komponen: inti (2,18%), harga diatur pemerintah (1,55%), dan harga bergejolak (3,37%).
Dari komponen inti, penyumbang terbesar, Biaya Akademi, Sewa Rumah, dan Kopi Bubuk. Biaya SMA justru bikin deflasi. Untuk harga yang diatur pemerintah, penyumbangnya Tarif Air PAM dan rokok, sedangkan harga bergejolak paling banyak disumbang cabai merah, beras, daging ayam ras, dan wortel.
Elfiani Sandri dari Pemkot Tanjungpinang bilang, “Pemerintah Kota Tanjungpinang terus memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok, serta menjaga ketersediaan pasokan agar inflasi di daerah tetap terkendali.”
Ia juga menegaskan, walau inflasi masih terkendali, Pemkot tetap waspada terhadap komoditas pangan yang harganya fluktuatif. Selain itu, Pemkot juga siap mendukung Program 3 Juta Rumah supaya kesejahteraan masyarakat makin meningkat.
Jadi, buat kamu warga Tanjungpinang, bisa lebih tenang karena Pemkot lagi aktif banget jaga harga kebutuhan pokok dan pastiin rumah terjangkau untuk semua.





