KUTIPAN – Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra di Afrika dan Pasifik melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South and Triangular Cooperation/SSTC). Pada 24-25 Juli 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan workshop bertajuk “Strengthening Collaboration in the Agriculture Sector within the Framework of South-South and Triangular Cooperation for Pacific and African Countries” di Bandung.
Workshop ini merupakan pertemuan monumental yang mempertemukan beragam pemangku kepentingan di bawah payung SSTC, termasuk negara-negara mitra dari Afrika dan Pasifik, mitra pembangunan, kementerian dan lembaga terkait, serta unit-unit teknis dari Kementan. “Acara ini menegaskan komitmen kuat kami untuk mendukung negara-negara mitra melalui SSTC,” ujar Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah.
Sejak tahun 1980, Indonesia telah meluncurkan lebih dari 100 proyek di 73 negara, termasuk di Afrika dan Pasifik, mencakup donasi mesin pertanian, pelatihan untuk lebih dari 2.150 peserta, dan pengiriman 78 pakar pertanian. Pada 1990-an, Indonesia juga mendirikan pusat pelatihan di Tanzania dan Gambia, dan saat ini merencanakan pusat serupa di Fiji untuk mendukung pelatihan pertanian bagi negara-negara Pasifik.
Kementan berharap upaya ini akan didukung lebih lanjut oleh mitra pembangunan seperti JICA, FAO, IsDB, NAM-CSSTC, dan IndonesianAID. Konsul Jenderal Hendra Satya Pramana dari Kementerian Luar Negeri menekankan pentingnya melaksanakan komitmen lama Indonesia untuk membantu negara-negara mitra, sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo selama kunjungannya ke Afrika pada 2023.
CEO IndonesianAID, Tormabulang Lumban Tobing, menegaskan komitmen IndonesianAID untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait. “Saya menegaskan kembali komitmen kami untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait,” ungkap Tormabulang.
Sebagai bagian dari workshop, peserta mengunjungi Pusat Inseminasi Buatan (BIB) dan Pusat Pelatihan Pertanian (BBPP) di Lembang untuk melihat langsung program pelatihan yang dikembangkan Kementan dalam kerangka SSTC. Duta Besar Sudan, H.E. Yassir Mohammed Ali, menyatakan apresiasi mereka atas workshop ini, yang memberikan wawasan berharga tentang memanfaatkan program SSTC untuk pertanian.
Perwakilan negara lainnya juga menyampaikan harapan untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia dan mengembangkan rencana kolaborasi yang rinci dengan Kementerian Pertanian serta lembaga-lembaga mitra.