KUTIPAN – Indonesia kembali menyuarakan sikap tegasnya terhadap kekerasan di Gaza. Pengeboman dan serangan militer Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan, Gaza Utara, memaksa tim medis dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia untuk segera dievakuasi. Langkah ini menunjukkan risiko nyata yang dihadapi para pekerja kemanusiaan di wilayah konflik.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Sabtu (7/12/2024), Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa enam tenaga medis MER-C telah berhasil dievakuasi ke Public Aid Hospital di Gaza. “Mereka kini melanjutkan tugas kemanusiaan di fasilitas kesehatan baru,” jelas Judha.
Judha menambahkan, sejak 1 Desember 2024, tim MER-C ditempatkan di Rumah Sakit Kamal Adwan melalui koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, meningkatnya intensitas serangan pada Jumat (6/12/2024) membuat mereka harus segera meninggalkan lokasi demi keselamatan.
Kemlu RI terus berkoordinasi erat dengan MER-C untuk memastikan keselamatan tim internasionalnya dan menyerukan perlindungan bagi warga sipil serta pekerja kemanusiaan. “Perlindungan ini penting untuk menjamin hak asasi manusia tetap ditegakkan di tengah situasi konflik,” kata Judha.
Indonesia mengutuk keras tindakan Israel yang membahayakan nyawa pekerja medis dan warga sipil di Gaza. Serangan semacam ini, menurut Indonesia, melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.