
KUTIPAN – Sebuah kisah penuh sisi kemanusiaan terjadi di Cilacap. Seorang wanita tunawisma berinisial USW (28) yang nekat mencuri handphone demi membayar biaya persalinannya, akhirnya bisa bernapas lega. Kasus pencurian yang melibatkannya diselesaikan melalui jalur restorative justice oleh Polresta Cilacap.
Kejadian ini sendiri berlangsung cukup lama, yakni pada Jumat, 22 Desember 2023 sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, USW mengambil sebuah Samsung Galaxy S10+ yang diletakkan di kursi depan konter HP milik MB (36) di Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara.
USW berencana menjual HP tersebut untuk biaya persalinan yang diperkirakan akan berlangsung secara sesar di rumah sakit di Kebumen.
Menariknya, korban baru melaporkan kasus ini pada 20 April 2025, lebih dari satu tahun setelah kejadian. Awalnya, MB mengaku ragu melapor karena khawatir harus mengeluarkan biaya besar untuk proses hukum. Namun setelah datang ke kantor polisi, korban mengetahui bahwa semua proses pelaporan hingga penyelidikan tidak dipungut biaya sama sekali.
Tim Resmob Polresta Cilacap langsung bergerak cepat. Berbekal analisis CCTV dan pemeriksaan saksi, pelaku berhasil ditangkap pada hari yang sama di Jalan Urip Sumoharjo, Cilacap Utara.
Setelah diperiksa, diketahui USW adalah seorang tunawisma yang tengah hamil besar saat peristiwa pencurian terjadi. Menimbang faktor kemanusiaan dan itikad baik dari korban untuk memaafkan, polisi akhirnya memilih jalur restorative justice.
“Kami dari Polresta Cilacap tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap penanganan perkara. Dalam kasus ini, pelaku adalah seorang tunawisma dan tengah hamil besar saat kejadian. Karena itu, pendekatan restoratif justice dinilai lebih tepat,” ujar Kasi Humas Polresta Cilacap.
Tidak hanya itu, Polresta Cilacap juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap untuk membantu USW mendapatkan perlindungan sosial dan bantuan yang diperlukan.
Kasus ini menjadi contoh nyata bahwa penegakan hukum di Indonesia tak hanya soal penghukuman, tapi juga mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan kemanusiaan – terutama untuk warga rentan.