
KUTIPAN – Kalau biasanya acara seremonial cuma diisi pidato dan tepuk tangan, yang satu ini beda. Di Aula Universitas Internasional Batam, Selasa pagi (22/7/2025), Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyerahkan mobil beneran. Bukan sekadar janji politik, tapi kendaraan operasional yang bisa langsung dipakai oleh lembaga-lembaga sosial dan pendidikan.
Ada tujuh lembaga yang menerima hibah ini. Bukan lembaga besar, tapi mereka yang setiap harinya sibuk membantu warga. Yang kadang, untuk operasional pun masih harus pinjam atau nyewa kendaraan.
“Pesan kami, jaga kendaraan ini dengan baik. Dirawat, dijaga, dan pergunakan sebaik mungkin untuk kemaslahatan bersama,” kata Gubernur Ansar.
Bantuan ini bukan muncul dari ruang kosong. Ia hasil dari proses panjang yang berawal dari aspirasi masyarakat—yang kemudian disalurkan lewat anggota DPRD Kepri Sahar Sianturi dan Asmin Patros.
“Usulan dari anggota dewan ini kami tindak lanjuti karena sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung lembaga-lembaga yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan,” ujar Ansar.
Kendaraan bukan cuma soal roda dan mesin. Dalam konteks ini, ia bisa menjadi alat untuk memperluas pelayanan, menjangkau lebih banyak orang, dan mempermudah kegiatan sosial.
Susanto Theodolitei, salah satu perwakilan penerima, menyampaikan terima kasihnya.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Pemprov Kepri, kepada Bapak Gubernur Ansar Ahmad, dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya bantuan ini,” ucapnya.
Ia menyebut kendaraan ini akan digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan sosial—sebuah bentuk nyata dari pelayanan yang bergerak, bukan hanya konsep.
Program hibah ini adalah bentuk komitmen Pemprov Kepri dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama di wilayah padat seperti Batam. Kota yang makin ramai, tentu butuh mobilitas sosial yang juga ikut meningkat.
Dan jika kendaraan ini bisa menjadi penggerak kebaikan, maka sesungguhnya, itulah makna sesungguhnya dari “kendaraan operasional”.
Laporan: Erika
Editor: Husni
Foto: Diskominfo
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.