KUTIPAN – Jumat, 13 September 2024, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, menegaskan pentingnya langkah-langkah proaktif dalam mitigasi risiko dan pencegahan bencana. Pernyataan tersebut disampaikan pada penutupan Global Forum for Sustainable Resilience (GFSR) yang berlangsung dari 11 hingga 12 September 2024.
“Ini menggarisbawahi keharusan langkah-langkah proaktif untuk memitigasi risiko, memperkuat upaya pencegahan, dan meningkatkan resiliensi,” ujar Raditya Jati. Forum ini bukan hanya sebuah acara internasional yang melibatkan masyarakat Indonesia, tetapi juga merupakan seruan untuk komunitas global, serupa dengan panggilan Indonesia pada Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 di Bali.
GFSR yang kedua kalinya diadakan ini menjadi platform untuk berbagi gagasan dan pengalaman dalam menyusun kerangka kerja resiliensi berkelanjutan. Forum ini juga diadakan berbarengan dengan pameran kebencanaan ADEXCO, yang sekaligus memperingati 20 tahun tsunami Aceh yang mengguncang pada Desember 2004.
“GFSR kedua ini menjadi tonggak penting pencapaian dan refleksi serius yang menandai peringatan 20 tahun tsunami Samudra Hindia,” kata Raditya. Dia menekankan bahwa peringatan ini berfungsi sebagai pengingat akan dampak bencana yang menghancurkan, sekaligus sebagai evaluasi atas pencapaian dalam manajemen risiko bencana selama dua dekade terakhir.
“Penting untuk menilai evolusi pendekatan nasional dan regional terhadap manajemen risiko bencana, seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk memasukkan parameter risiko sistemik ke dalam perencanaan dan pemikiran ke depan,” tambahnya.
Raditya juga menekankan bahwa di tengah tantangan kompleks yang dihadapi masyarakat global, konsep resiliensi berkelanjutan menawarkan kerangka kerja yang menjanjikan. Forum ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta secara luring dan lebih dari 400 peserta daring, termasuk narasumber dari pemerintah, lembaga PBB, Forum Pengurangan Risiko Bencana, pakar, dan lembaga non-pemerintah.
Pada akhir acara, Raditya mengapresiasi kontribusi Asia Disaster Management and Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO), serta dukungan dari Pemerintah Australia, SIAP SIAGA, Sekretariat ASEAN, Uni Eropa, dan pihak-pihak lainnya dalam menyukseskan GFSR kedua. Selain itu, workshop yang diselenggarakan oleh USAID dan ICLE akan dilanjutkan pada 13-14 September 2024, melanjutkan diskusi tentang ketangguhan berkelanjutan dalam penanggulangan bencana dan perlindungan sipil.