
KUTIPAN – Gedungnya megah, harapannya besar. Begitu kira-kira gambaran suasana saat Pemerintah Kabupaten Lingga meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Lingga yang terletak di area perkantoran Pemkab, Senin (23/6/2025). Gedung ini bukan sekadar bangunan biasa—melainkan simbol dari usaha meningkatkan sumber daya manusia lewat jalur literasi.
Novrizal Wakil Bupati Lingga, yang juga mantan Kadis PUTR, tampak sumringah. Ia memberikan apresiasi tulus kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lingga yang sudah berjibaku menyelesaikan pembangunan gedung perpustakaan yang disebutnya “megah”.
“Terimakasih Kami ucapkan kepada Kadis Perpustakaan, rencana pembangunan gedung ini telah dimulai jauh sebelum saya menjabat Wakil Bupati, kami bersama Sekretaris Daerah serta bebrapa pihak lainnya berkoordinasi dengan Bappenas, dan alhamdulillah pada 2024 kita telah memulai prosesnya sehingga pada pertengahan tahun 2025 ini sudah dapat kita resmikan dan dipergunakan semaksimal mungkin,” kata Wabup.
Tapi, seperti yang biasa terjadi pada gedung baru pemerintahan, sang Wakil Bupati tak mau gedung ini hanya jadi bangunan yang gagah dari luar tapi sunyi dari dalam. Ia menekankan, pembangunan tak melulu soal fisik.
“Pembangunan bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik saja, kita tidak boleh hanya terlena dengan megahnya gedung ini tapi kita juga harus membangun bagaimana perpustakaan berguna bagi masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Kalimat ini ibarat penanda bahwa pekerjaan rumah belum selesai. Menurutnya, era sudah berubah. Generasi muda sekarang tak lagi mengandalkan tumpukan buku konvensional. Ia pun mengajak perpustakaan ini agar gesit menyesuaikan diri dengan arus digital.
“Saat ini kita sudah memasuki era digital, masyarakat tidak melulu menambah dan memperkaya literasi secara konvensional dengan datang ke perpustakaan lagi, saya berharap kepada Kepala Dinas Perpustakaan dapat mengikuti perkembangan zaman dengan cara menyediakan buku dalam bentuk digital atau e-book,” tambahnya.
Tak cukup sampai di situ, ia juga berharap perpustakaan ini bisa menunjang visi-misi utama pemerintah daerah, yakni peningkatan kualitas SDM yang tercantum di pilar pertama pemerintahan.
“Kami berharap dengan hadirnya perpustakaan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa menunjang Visi Misi Bupati dan Wakil yaitu yang tercantum pada poin atau pilar pertama yaitu peningkatan sumber daya manusia,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lingga, Sumiarsih, menyampaikan bahwa pembangunan gedung ini bukan sulap-sulapan. Ada angka besar yang menopangnya: Rp9.968.282.027, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024.
Tak cuma bangunan baru, perpustakaan ini juga datang dengan enam jenis layanan yang bisa bikin warga betah nongkrong, ngulik, atau sekadar cari inspirasi. Ada Layanan Sirkulasi, Referensi, Mobil Perpustakaan Keliling, Silang Layan Perpustakaan, Online Public Access Catalogue (OPAC), dan Layanan Komputer Pemustaka.
Kalau niat awalnya memang untuk jadi pusat literasi, tempat diskusi, dan pusat pengembangan minat baca, maka fasilitas dan pelayanan ini memang harus didukung penuh. Sebab, kita semua tahu, minat baca di negeri ini kadang kalah telak dibanding minat nge-scroll TikTok.
Peresmian ini dihadiri barisan lengkap. Mulai dari Bupati Lingga, Ketua TP PKK, para Asisten, Kepala OPD, Forkopimda, hingga tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan juga Duta Pelajar serta Duta Baca Kabupaten Lingga. Komplet seperti nasi padang. Tinggal bagaimana setelah ini, gedung megah ini bisa benar-benar hidup, jadi rumah bagi pengetahuan, bukan sekadar monumen pembangunan.***
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/