Konser megabintang asal Inggris, Coldplay, yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, tidak hanya menghadirkan hiburan spektakuler bagi penggemar musik, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan pada sektor ekonomi Indonesia. Berikut rangkuman empat fakta menarik terkait peristiwa yang mengguncang Jakarta tersebut:
1. Hotel Penuh di Sekitar GBK
Industri perhotelan di sekitar GBK merasakan dampak positif dari konser Coldplay. Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pada 15 November 2023, tingkat pemesanan hotel di sekitar GBK mencapai lebih dari 90%. Bahkan, hotel di luar kawasan GBK juga tak kalah ramai, dengan tingkat pemesanan mencapai 40-50%. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, hingga hotel-hotel di Jakarta pun ‘full book’, memberikan dorongan signifikan pada sektor perhotelan.
2. Dukungan Maksimal dari Pemerintah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memberikan dukungan penuh terhadap konser Coldplay. Kedatangan Coldplay untuk pertama kalinya di Indonesia diakui sebagai sukses besar. Sandiaga Uno menyatakan, “Mari kita pastikan koordinasi yang baik sehingga acara ini akan berlangsung dengan spektakuler.” Ia juga menegaskan bahwa konser ini bukan hanya prestasi semata, tetapi juga merupakan strategi pemulihan ekonomi, terutama bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19.
3. Dampak pada Nilai Tukar Rupiah dan Pendapatan Pajak
Konser Coldplay memberikan dampak positif pada ekonomi nasional. Meskipun dampaknya pada nilai tukar Rupiah tidak terlalu besar, pendapatan dari penjualan tiket yang belum termasuk pajak 15% memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan pajak. Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute, Putu Rusta Adijaya, menyatakan bahwa kontribusi ini memberikan dorongan pada perekonomian dan keuangan negara.
4. Kontribusi Luar Biasa untuk Wisata dan Devisa
Menurut Putu Rusta Adijaya, konser Coldplay tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi bagi DKI Jakarta tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan. Kehadiran wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, untuk menikmati konser ini memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. Proyeksi dari Kemenparekraf bahkan menyatakan potensi pemasukan mencapai sekitar Rp1,17 triliun dalam satu hari, menunjukkan dampak ekonomi yang luar biasa dari acara ini.