
KUTIPAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Lingga dalam menekan laju inflasi melalui Gerakan Tanam Cabai Rawit mulai dievaluasi. Rapat evaluasi yang digelar pada Senin (7/7/2025) di Ruang Rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lingga, H. Zulkifli, S.Ag, serta Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Tarmizi, S.KM.
Dalam rapat tersebut, Tarmizi memaparkan sejumlah kendala teknis yang dihadapi di lapangan sejak gerakan tanam cabai rawit dicanangkan pada bulan Juni 2025. Beberapa masalah yang mencuat antara lain tingginya angka kematian tanaman cabai, ukuran polybag yang terlalu kecil, serta media tanam yang lembap dan pengisian tanah yang tidak optimal.
“Beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan antara lain pohon cabai yang mati, ukuran polybag yang terlalu kecil, pengisian tanah yang kurang, serta media tanam yang terlalu lembap sehingga menyebabkan tanaman rentan terserang penyakit,” jelas Tarmizi di hadapan peserta rapat.
Program ini merupakan bagian dari strategi daerah untuk mengendalikan inflasi pangan, khususnya komoditas cabai rawit yang kerap menjadi pemicu fluktuasi harga di pasar lokal. Gerakan tanam cabai ini melibatkan seluruh pegawai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingga, yang diharapkan dapat menyukseskan ketahanan pangan berbasis rumah tangga dan kantor.
Namun, berdasarkan data sementara, tingkat partisipasi masih tergolong rendah. Hingga awal Juli 2025, baru sekitar 8 persen pegawai OPD yang terlibat aktif dalam kegiatan penanaman cabai.
Meski demikian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tetap optimistis program ini bisa memberikan dampak positif jangka panjang terhadap ketersediaan cabai di daerah. Evaluasi rutin akan terus dilakukan untuk mengatasi hambatan teknis yang ada, sekaligus meningkatkan kesadaran dan partisipasi aparatur sipil negara dalam mendukung gerakan pangan mandiri.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, H. Zulkifli, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan pentingnya peran lintas OPD dalam mendukung program ketahanan pangan. Ia menegaskan, persoalan inflasi tidak bisa ditangani oleh satu instansi saja, melainkan membutuhkan keterlibatan semua sektor.
Rapat evaluasi ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan OPD terkait, yang menyampaikan laporan dan saran atas implementasi program di masing-masing instansi. Ke depan, Pemerintah Kabupaten Lingga akan mempertimbangkan pembaruan teknis, termasuk perbaikan pada media tanam dan pendampingan lebih intensif bagi peserta program.
Laporan: Yuanda Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.