
KUTIPAN – Tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Polres Yahukimo, dan TNI terus bergerak cepat dalam proses evakuasi dan identifikasi korban aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengklaim diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Hingga hari ini, sebanyak 13 jenazah telah ditemukan, dengan 12 di antaranya berhasil dievakuasi dan diidentifikasi, sementara satu jenazah lainnya masih menunggu evakuasi karena faktor cuaca.
Berikut sebaran lokasi penemuan jenazah:
-
2 jenazah dari Tanjung Pamali
-
5 jenazah dari dua titik di Kampung Bingki
-
3 jenazah dari Area 22 pendulangan emas Yahukimo
-
1 jenazah dari Muara Kum
-
1 jenazah dari Kabupaten Pegunungan Bintang
-
1 jenazah dari Area 33 Yahukimo (dijadwalkan dievakuasi esok hari)
Tim DVI dan Dokkes Polri telah merampungkan identifikasi terhadap 12 jenazah. Korban berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Maluku, hingga Papua.
Salah satu korban, Stefanus Gisbertus, berasal dari Seram Barat, Maluku; sementara Zamroni diketahui berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Beberapa korban lainnya tercatat sebagai pendulang emas dan warga lokal Dekai, Yahukimo.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa aparat tidak akan tinggal diam. Pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan tanpa kompromi.
“Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Brigjen Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan tetap mengikuti pembaruan resmi dari kami. Mari bersama-sama kita jaga situasi tetap kondusif,” ujarnya.
Operasi Damai Cartenz terus memperkuat koordinasi lintas instansi guna mempercepat proses evakuasi, identifikasi, dan pemulangan jenazah ke keluarga masing-masing. Di tengah situasi yang belum sepenuhnya aman, solidaritas dan ketenangan masyarakat sangat dibutuhkan.